PANGANDARAN (CM) – Satgas Covid-19 Kecamatan Kalipucang memberikan edukasi protokol kesehatan kepada warga yang hendak akan menggelar acara pernikahan. Penyampaian edukasi protokol kesehatan ini dilaksanakan secara langsung dengan menyambangi kediaman warga yang akan menggelar acara pernikahan di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (33/12/20).
Kapolsek Kalipucang AKP Jumaeli selaku salah satu wakil Satgas Covid-19 Kecamatan Kalipucang mengatakan, tim Satgas Covid-19 tingkat kecamatan hingga desa akan selalu melakukan pengecekan lokasi yang akan digunakan kegiatan hajatan oleh masyarakat. Pengecekan ini dalam rangka untuk memberikan edukasi warga bagaimana cara menerapkan protokol kesehatan ketika hendak akan menggelar acara pernikahan.
“Di wilayah Kecamatan Kalipucang akan selalu dilakukan pengecekan protokol kesehatan kepada warga yang akan melakukan acara pernikahan. Sebab kondisi perkembangan penyebaran Covid-19 semakin mengkhawatirkan dan untuk itu kita pertegas aturan pelanggar protokol kesehatan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, kata dia, Satgas Covid-19 yang terdiri dari Camat Nana Sukarna dan anggota Koramil yang hadir menyambangi kediaman warga menyampaikan bahwa untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Itu semua dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19.Apabila diadakan hiburan agar pembuatan panggung menggunakan traf dan berukuran maksimak 2×2 meter serta tidak ada pengunjung yang berjoged naik ke atas panggung. Pelaksanaan pengecekan tempat yang akan digunakan hajatan adalah bukti Perhatian dari Pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid 19,” katanya.
Jumaeli menyebutkan, maksud dan tujuan pelaksanaan pengecekan tempat hajatan adalah untuk antisipasi pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. Karena pengantar pengantin yang datan dari Kabupaten Bogor tidak membawa surat keterangan bebas Covid-19.
“Acaranya kita hentikan dulu, pengantar pengantin asal Bogor sebanyak 20 orang itu di rapid test dulu oleh kita, dan hasilnya alhamdulilah semua non reaktif,” pungkasnya. (Deni)