CIMAHI,(CAMEON)– Suasana haru menghiasi kepergian Rahmat Andriana (30). Bagaimanna tidak, Rahmat akan pergi keliling Indonesia selama satu tahun untuk memungut sampah. Beriringan dengan hujan, sanak saudara, orangtua beserta istri terus menangis melepas misinya agar masyarakat Indonesia peduli terhadap sampah.
Ada banyak pesan dan doa yang teruntai dari mulut sang Ibu, Suwarna (60). Namun, hal tersebut malah memperkuat tekadnya untuk mewujudkan misi tersebut. Berbekal peralatan sederhana, sepedah dan tempat sampah yang tidak terlalu besar menjadi bekal dia berangkat.
Kota pertama yang menjadi ekspedisinya yaitu Kota Tasik. Setelah itu akan menuju Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar. Targetnya, Jumat mendatang (24/2/2017), sudah memasuki Cilacap.
“Mudah-mudahan selama perjalanan tidak ada halangan sama sekali. Semuanya di mudahkan,” kata Rahmat ditemui di alun-alun Cimahi saat peringatan Hari Sampah Nasional, Selasa (21/2/2017).
Pulau pertama ekspedisinya, yaitu Pulau Jawa. Selanjutnya, Pulau Bali, Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra. Diakui oleh, perjalanan ini merupakan perjalanan santai. Sehingga, tidak ada targetkan berapa lama di satu kota.
Sepanjang perjalanan, hanya sampah annorganik yang akan dibawa. Sampah yang terkumpul nantinya akan dijual selama perjalanan. Bahkan, uang yang dihasilkan untuk membantu masyarakat kurang mampu di sepanjang perjalanan.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cimahi Miftahudin berharap sampah bisa menjadi sahabat dan bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan, bisa menular pada generasi lainnya.
“Ini salah satu niat baik. Dari Kota Cimahi ke seluruh Indonesia. Di mana masyarakat bisa lebih peduli terhadap sampah,” katanya.
Menilik masalah sampah di Kota Cimahi, diakui olehnya, tetap perlu diperhatikan. Bahkan, masalah sampah masih menjadi masalah klasik di setiap kota. Dalam kesempatan tersebut dia berpesan kepada Wali Kota Cimahi yang baru bisa menuntaskan masalah sampah.
“Bisa lebih peduli terhadap sampah. Serta bisa menuntaskan masalah sampah di Kota Cimahi,” pungkasnya. (Putri)