MAKASSAR, (CAMEON) – Di dunia ini tak ada yang tidak mungkin. Selama masih mau berpikir dan berikhtiar, semua bisa diusahakan. Termasuk memperbanyak koleksi buku di sekolah tanpa harus menggunakan dana BOS. Memang bisa? Bisa!
Fadiah, spesialis Pengembangan Sekolah USAID Prioritas Makassar, Kamis (25/8), melalui rilisnya menjelaskan, ada lima cara yang bisa ditempuh dalam pengadaan buku untuk perpustakaan sekolah tanpa bergantung pada BOS alias biaya operasional sekolah.
Tak hanya banyak, tapi juga menarik. Percuma banyak, tapi tidak membuat siswa tertarik membacanya. Jangankan membaca, mendekati bukunya saja malas. Ia berbagi saran agar koleksi buku-buku menarik di sekolah semakin bertambah.
Pertama, melakukan peminjaman buku pada orangtua siswa. Pada rapat bersama orangtua siswa boleh diumumkan agar tiap orangtua siswa diminta kerelaannya untuk meminjamkan buku-buku yang menarik bagi siswa. Buku tersebut dipinjam selama satu semester atau satu tahun dan dibuatkan identitas agar diketahui siapa pemiliknya.
Kedua, meminta alumni untuk menyumbangkan buku. Bisa buku bekas atau buku baru. Jumlahnya bebas. Ketiga, melalui hadiah ulang tahun siswa. Mereka yang berulang tahun jangan lagi diberi kue, baju, atau yang lainnya. Untuk menggerakkan program literasi, hadiah ulang tahun semestinya berbentuk buku.
Keempat, siswa membuat perpustakaan mini sendiri. Para siswa tiap kelas dibentuk kelompok terdiri atas 5 sampai 7 orang. Masing-masing diminta membuat rak kecil sendiri dari bahan-bahan bekas. Bisa dari karton, dari triplek, atau apa saja. Mereka juga diminta mengisi rak mini tersebut dengan buku-buku dari rumah yang sudah dibubuhi identitas.
Kelima, membuat proposal permintaan buku ke toko buku, instansi pemerintah, perpustakaan, dan perusahaan-perusahaan. Cakrawalamedia.co.id
