KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Bank Indonesia (BI) Kota Tasikmalaya menggelar Silaturahmi Bersama Ulama Se-Kota Tasikmalaya dengan tema ‘Melalui Peran Ulama, Kita Tingkatkan Kesadaran Umat Untuk Berbelanja Secara Bijak Guna Mendukung Kestabilan Harga dan Menyejahterakan Masyarakat’ yang bertempat di Aula Bank Indonesia lantai 2 Jalan Sutisna Senjaya No. 19 Kota Tasikmalaya.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan, terjadinya kenaikan inflasi menjelang Bulan Ramadhan hanya terjadi di Indonesia. Untuk itu, masyarakat tidak usah panik, apalagi sampai terprovokasi oleh isu yang tidak jelas. “Intinya yang penting belanja masyarakat jangan terlalu berlebihan,” ucapnya.
Ia menuturkan, soal pendistribusian tidak usah panik, semuanya sudah kita pantau dan harga semuanya cukup stabil.
Sementara, Kepala Bank Indonesia, Wahyu Purnama, menjelaskan, masyarakat Kota Tasikmalaya sudah mulai suka makan di luar sehingga kulinernya semakin berkembang. Itu artinya ekonomi masyarakat sudah semakin meningkat dan berkembang.
Ia menambahkan bahwa dampak terhadap perkembangan ekonomi itu ada dan dampak pada inflasi kalau belanjanya meningkat itu bisa berdampak. “Kita berharap itu tidak tinggi, karena target inflasi kita saat ini masih normal kisaran 3,8 persen. Dan berharap di bulan Ramadan sudah sesuai dengan target kurang lebih 4%,” ungkapnya.
Ketua MUI Provinsi Jawa Barat, Prof.Dr. Rosichon Anwar, sangat mengapresiasi kerja sama antara ulama dan umaro serta masyarakat. Ia menjelaskan bahwa peran ulama ada 5, yaitu satu, sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya); kedua, sebagai pemberi fatwa (mufti); ketiga, sebagai pembimbing dan pelayan umat (Ri’ayat wa khadim al ummah); keempat, sebagai gerakan Islah wa al Tajdid; kelima, sebagai penegak amar ma’ruf nahi Munkar.
Ia berharap ulama mampu menyampaikan kepada masyarakat melalui pengajian, sebelum dan sesudah tadarus agar masyarakat memahami kebiasaan belanja berlebihan akan berdampak pada inflasi. cakrawalamedia.co.id (Edi Mulyana)