CIMAHI, (CAMEON) – Pemkot Cimahi bakal mengevaluasi sejumlah proyek untuk mengefisiensi anggaran. Hal tersebut dilakukan terkait adanya pemangkasan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mencapai 10% oleh pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Mumammad Yani mengatakan, dengan kondisi seperti itu, Pemkot Cimahi harus melakukan efisiensi anggaran sekitar Rp 7 miliar.
“Pemotongan DAK itu diserahkan kepada daerah. Oleh karena itu, kami melihat pemotongan anggaran itu berdasarkan nilai-nilai yang perlu diefisiensikan,” katanya, Jumat (2/8/2016).
Yani menjamin, dengan adanya efisiensi anggaran yang mencapai Rp 7 miliar tersebut tidak akan mengganggu program prioritas yang sedang dikerjakan.
Menurutnya, skala prioritas pembangunan di Kota Cimahi akan tertutupi oleh dana pendamping yang sudah disiapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD.
“Jadi, penyesuaian yang kami lakukan itu tidak sampai mengganggu program prioritas. Kami menyesuaikan itu dari prediksi sisa-sia kontrak,” ucapnya.
Dijelaskannya, evaluasi terhadap nilai kontrak sejumlah proyek akan menghasilkan sisa anggaran. “Contohnya, untuk proyek jalan dianggarkan Rp 10 miliar dari hasil rencana anggaran biaya dan sebagainya. Harga perkiraan itu hanya Rp 7 miliar. Nah, sisa yang Rp 3 miliar ini kami sisihkan untuk dikembalikan ke pusat,” jelasnya.
Perihal Dana Alokasi Umum (DAU), lanjut Yani, Pemkot Cimahi tidak termasuk sebagai daerah yang mendapat penundaan anggaran tersebut.
Memang Pemkot Cimahi sempat dinyatakan sebagai salah satu daerah yang anggarannya mengendap di bank. Tapi hal tersebut sudah diklarifikasi ke Kementerian Keuangan RI.
“Di Jawa Barat ada 14 kabupaten/kota, termasuk Provinsi Jawa Barat yang penyalurannya ditunda empat bulan. Cimahi tidak termasuk, jadi kami bisa memaksimalkan anggaran,” bebernya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)
