CIMAHI (CAMEON) – Kantor Pemerintahan Kota (Pemkot) Cimahi yang terletak di Jalan Rd.Demang Hardjakusumah akan segera memiliki Masjid. Selama ini, para aparatur sipil negara (ASN) di kantor tersebut dan juga masyarakat kerap menggunakan mushola yang tersebar di sejumlah pojok kantor Pemkot.
Plt Wali Kota Cimahi Sudiarto memastikan, pembangunan masjid tersebut akan segera dilaksanakan. Pihaknya manargetkan, dalam kurun waktu beberapa bulan yang akan datang, proyek tersebut sudah berjalan.
Kepastian pembangunan pun dilakukan secara simbolis oleh Sudiarto beserta pejabat terkait dengan meletakan batu pertama pembangunan, tak jauh dari lapangan apel Pemkot Cimahi.
“Peletakan batu pertama sebagai tanda bahwa pembangunan masjid akan dimulai. Terlaksananya pembangunan masjid ini sebagai wujud semangat bersama yang merupakan manifestasi dari iman dan taqwa kepada Allah subhanahu wata’ala,” kata Sudiarto, usai peletakan batu pertama, Selasa (12/9/2017).
Dikatakan, keberadaan masjid memiliki peranan yang sangat strategis sekaligus sentral dalam pembentukan SDM umat yang berkualitas dan shaleh. Masjid, kata dia, diyakini sebagai suatu sarana yang mampu menanamkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama sebagai panduan etika dan landasan moral yang menjiwai kehidupan masyarakat khususnya ASN kota cimahi.
Ia mengajak untuk semangat menggelorakan syiar masjid. Karena pada hakikatnya, masjid tak hanya rumah ibadah, namun harus menjadi gerakan sosial dan gerakan moral akhlakul karimah.
Lebih jauh dia menjelaskan, peran masjid di Cimahi bisa berjalan sebagaimana mestinya. Masjid sebagai rumah pergerakan kebaikan, syiar dan bengkel akhlak. Sekaligus sebagai tempat untuk mengecharger keimanan dan ketakwaan.
Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat sholat saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pemberdayaan umat guna membentengi umat dari penyakit sosial yang dirasakan semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya kemajuan di bidang iptek, terutama dari budaya yang tidak islami seperti pornografi, pornoaksi maupun dampak media sosial negatif lainnya.
Nah, agar fungsi masjid dapat optimal, maka pengelolaan atau manajemen masjid harus dilakukan dengan cara-cara yang profesional. Seiring dengan perkembangan zaman dan derasnya globalisasi, masjid diharapkan tidak hanya sekedar sebagai pusat tempat ibadah ritual saja (vertikal), tetapi juga ibadah sosial (horizontal).
“Oleh karenanya, dalam kontek pembangunan di Kota Cimahi saat ini, peranan, kepeloporan dan kontribusi pengurus/dkm dalam menghidupkan dan memberdayakan masjid sangat diperlukan, baik dalam menumbuhkembangkan keshalehan sosial maupun dalam menyikapi permasalahan umat lainnya yang semakin kompleks,” jelas Sudiarto.
Sudiarto mengajak semua ASN Kota Cimahi dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya masjid ini sebagai tempat ibadah, pembinaan umat dan pusat peradaban Islam, karena masih banyaknya masalah yang berkaitan dengan moral umat dan bangsa ini yang sangat memprihatinkan, seperti halnya ancaman terorisme, kekerasan, polaritas melalui ujaran kebancian (hate speech) dan fitnah (hoax) dan kerusakan lingkungan.
“Maka sejatinya masjidlah yang harus menjadi fokus pembinaan dan kajian. Dan seluruh umat Islam harus terus berupaya untuk mengembangkan eksistensi masjid, memakmurkan masjid dengan cara merubah mindset bahwa semua mu’min adalah da’i di berbagai urusan,” jelasnya.
Sebagai informasi, pembangunan masjid yang akan berlokasi di lingkungan komplek Pemkot ini akan memiliki tiga lantai. Pada lantai paling dasar, luas bangunannya sekitar 212 meter persegi. Disini ada ruangan untuk managemen, kantor DKM, tempat wudhu, toilet dan lain-lain.
Sementara untuk lantai dua, masjid ini seluas 400 meter persegi dan mampu menampung jemaah 350 oraang. Adapun di lantai ketiga, akan memiliki luas 252 meter dengan kapasitas 225 jemaah.
Pembangunan masjid ini ini direncanakan menelan biaya sebesar Rp 6 miliar dengan tahapan pembangunan 2 kali. Tahap pertama dilaksanakan pada akhir 2017 ini, dan tahap kedua akan dilaksanakan pada APBD tahun 2018 nanti. (Agus)