DKI DJAKARTA (CM) – Meningkatnya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia memunculkan wacana pemberian vaksin kepada anak usia 12-18 tahun. Saat ini pemerintah sedang menggodok prosedur dan teknisnya supaya lebih efektif dan tepat sasaran.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyusul diterbitkannya izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pihaknya tengah mempersiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.
“Belum (jadwal vaksinasinya). Masih dimatangkan teknis pelaksanaannya,” katanya.
BACA : Masyarakat Bisa Mendapat Vaksin Covid-19 di Poltekkes Tasikmalaya Tanpa Syarat Domisili
Ia menambahkan, vaksinasi untuk anak-anak di Indonesia ditargetkan sebanyak 32,6 juta. Menggunakan vaksin Sinovac produksi PT Biofarma, Bandung, Jawa Barat. Adapun untuk pendaftaran dapat dilakukan melalui pedulilindungi.id atau secara langsung ke fasilitas kesehatan setempat.
“Iya, (pendaftaran vaksinasinya) sama (dengan yang saat ini berjalan),” tambahnya.
Melansir Indonesia.go.id, BPOM memberikan izin vaksin Sinovac untuk anak-anak berusia 12-17 tahun di Indonesia. Izin vaksinasi tersebut tertuang dalam Surat Pengajuan Nomor RG.01.02.322.06.21.00169/T tentang Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat kepada Bio Farma tertanggal 27 Juni.
BACA : Ratusan Dokter Meninggal Selama Penanganan Covid-19
Dalam surat tersebut, BPOM merekomendasikan menerima usulan penggunaan vaksin corona untuk anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 ML.
Terdapat beberapa pertimbangan yang digunakan dalam menerima usulan penggunaan vaksin untuk golongan usia ini, yaitu: Pertama, profil imunogenisitas dan keamanan pada dosis medium (600 SU/05 mL) yang lebih baik dibanding dosis rendah (300 SU/0,5 mL).
Kedua, dari data keamanan uji klinik fase I dan Fase II, profil AE sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun yang tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun.
Ketiga, imunogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinik pada populasi dewasa karena maturasi sistem imun pada remaja sesuai dengan dewasa. (Dan)