PANGANDARAN, (CAMEON) – Pasca menjalani operasi benjolan pita suara di Singapura, Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata kini mulai bekerja kembali sebagaimana mestinya. Dalam kesempatannya, Kamis (16/6), Orang nomor satu di Kabupaten Pangandaran ini langsung menemui para petani yang sawahnya terkena imbas Pancaroba.
Kepada awak media, Jeje mengatakan bahwa bencana Pancaroba yang melanda wilayah Kabupaten Pangandaran merupakan gejala alam dan hal tersebut tidak bisa dihindari. “Kendati demikian kita mesti mengambil hikmah dari peristiwa alam tersebut,” ujarnya.
Jeje menjelaskan, kerusakan akibat Pancaroba yang melanda Kabupaten Pangandaran itu sedikitnya ada sekitar 30 hektare areal pesawahan milik para petani terkena gelombang pasang pancaroba. “Dampak yang dirasakan oleh para petani, yakni tanaman padi yang baru seumur jagung itu mati,” jelas Jeje.
“Kini pihak Pemkab Pangandaran akan membahas terkait kerugian petani yang terkena dampak pancaroba dengan beberapa dinas terkait dan teknisnya nanti bagaimana hasil rapat,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang petani asal Desa Purbahayu Kecamatan Pangandaran, Jaja mengaku bahwa rusaknya tanaman padi akibat banjir pancaroba yang naik ke sawah. “Karena air lautnya asin, otomatis tanaman padi pun langsung mati,” keluhnya.
Menurut dia, para petani yang berada di Desa Purbahayu sudah tiga kali mengalami kegagalan panen karena tanaman padinya rusak akibat terkena dampak pancaroba. “Akibat terkena banjir pancaroba petani pun merugi, Namun sejauh ini pihak pemerintah Pangandaran terkesan cuek saja belum sekali pun memberikan ganti rugi atau bantuan ke petani,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Andriansyah)
