News

Nirwasita Ajarkan Pentingnya Belajar Ilmu Mawas Diri

198
×

Nirwasita Ajarkan Pentingnya Belajar Ilmu Mawas Diri

Sebarkan artikel ini
Nirwasita Ajarkan Pentingnya Belajar Ilmu Mawas Diri

BANDUNG, (CAMEON) – Baru-baru ini di Kota Bandung ada komunitas yang bernama Nirwasita. Komunitas yang usianya masih sangat muda ini, memang tidak menyempitkan diri pada bidang tertentu, semua yang mereka kaji pada dasarnya adalah untuk membangun fitrah unik masing-masing individu dan berpusat pada pengembangan manusianya.

Komunitas Nirwasita memiliki kegiatan rutin yang sangat menarik. Setiap dua minggu sekali, mereka akan membahas berbagai macam materi yang mungkin saja tidak pernah mereka dapatkan di tempat lain.

Misalnya saja, memaparkan materi mengenal tentang diri sendiri, bagaimana cara berhubungan dengan karakter orang yang berbeda-beda, cara mendidik anak, belajar tentang diri sendiri, cara berkomunikasi dengan anak misal negosiasi dan hal menarik lainnya.

Apa yang mereka lakukan ini, boleh jadi sebagai terobosan baru bagi anak muda untuk menambah ilmu mereka dan bisa diaplikasikan kepada anak-anak.

“Setiap pertemuan ini yang membahas dari teman-teman yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda, nanti dibagikan ilmunya ke orang-orang terdekat. Misal tentang biologi, pendidikan anak, persalinan kehamilan, mengenal karakter diri, membahas buku. Tapi info-info yang di share intinya yang bisa bikin kita mawas diri,” kata Bidang Publikasi Komunitas Nirwasita, Yuliana Zahra Boru Lubis (27).

Dikatakan Yuliana, kegiatan yang mereka lakukan memiliki visi misi yang jelas. Dalam hal ini, pihaknya ingin mewujudkan dan membangun peradaban yang sehat secara holistik harmonis dalam rasa, pikiran dan tindakan.

Lebih lanjut dia menambahkan, dengan membangun kemawasan diri juga, mendukung teman-teman yang menuju hal yang sama untuk saling menguatkan dan memfasilitasi dengan mengkaji materi atau hal-hal yang mengacu pada perbaikan atau kemawasan diri dan kelompok.

“Jadi yang mengikuti kegiatan ini kita nyari yang benar-benarĀ  ingin belajar. Yang mengikuti masyarakat umum, usianya dari 22-35. Jumlah yang mengikuti rata-rata 10 orang dan pertemuan dua minggu sekali,” imbuhnya.

Dia menilai, saat ini tak sedikit anak-anak zaman sekarang tidak mengetahui betul cara berkomunikasi dengan orang dewasa, mereka cenderung lebih memilih aktif bermedia sosial ketimbang dengan lingkungan sekitarnya.

“Misalnya tingkah laku anak-anak sekarang itu nggak tahu bahwa tubuhnya milik sendiri, makanya banyak anak yang di sodomi karena mereka tidak tahu. Kapan sih mereka bisa punya waktu dengan orangtua. Jadi ilmu kita dapatkan, kita aplikasikan ke orang-orang terdekat,” ucapnya.

Dia berharap, ke depannya Nirwasita semakin solid, konsisten dan lebih bermanfaat bagi diri, bersama dan alam semesta. “Kita ingin membentuk lingkungan yang sehat, dan nanti diharapkan ilmunya menyebar ke orang lain,” tambahnya. (Kya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *