News

Mulanya Workshop Ekonomi Syariah, Ujungnya Deklarasi Jokowi-Ma’ruf

181
×

Mulanya Workshop Ekonomi Syariah, Ujungnya Deklarasi Jokowi-Ma’ruf

Sebarkan artikel ini
Mulanya Workshop Ekonomi Syariah, Ujungnya Deklarasi Jokowi-Ma'ruf
Workshop Ekonomi Syariah berujung Deklarasi Jokowi-Ma'ruf

TASIKMALAYA (CM)-Publik diramaikan dengan kontroversi kegiatan deklarasi Jokowi-Ma’ruf di Kota Tasikmalaya, Selasa (5/2/2019) kemarin. Pasalnya, acara yang dihelat di salah satu pondok pesantren sepuh di Kota Santri ini sebelumnya adalah kegiatan sosialisasi ekonomi syariah.

BACA : Pendukung Jokowi Maruf di Kota Tasik diklaim Terus Bertambah

Berdasarkan penelusuran CAMEON, kegiatan yang dihadiri para kiai, santri hingga para elit politik ini memang diperuntukan sesuai tema kegiatan. Dalam surat yang diterima CAMEON, kegiatan sosialisasi ini digelar oleh forum ekonomi syariah tasikmalaya (FESTA).

Mulanya Workshop Ekonomi Syariah, Ujungnya Deklarasi Jokowi-Ma'ruf
Workshop Ekonomi Syariah

Surat undangan sosialisasi ekonomi syariah ini berkop FESTA dengan nomor surat 02/PP/KLES/II/2019, tanggal 2 Februari 2019. Isinya adalah undangan menghadiri kegiatan sosialisasi ekonomi syariah di Pondok Pesantren Sulalatul Huda, Jalan Paseh nomor 18 Bojongsari RT/RW 02/09 kelurahan Tugujaya kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Surat yang ditanda tangan sekretaris Huda hidayatul M, S.Pd dan ketua pelaksana KH A.Didi Abdul Hadi, S.Sy ini diketahui oleh Pimpinan Ponpes Sulalatul Huda, KH Aminnudin Bustomi M.Ag.

Lantas, bagaimana ceritanya bisa berubah menjadi deklarasi ulama se-Kota Tasikmalaya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin? Menjawab itu, perwakilan keluarga dari Pontren Sulaltul Huda, Silmi Abdusalam memberi jawabannya.

“saya akan mengkalirifikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh OJK, yang lagi booming, yang kemudian di kemas menjadi dukungan jokowi maruf,” kata Silmi yang merupakan putra dari sesepuh Ponpes ini.

Sebagai tuan rumah, kata Silmi, awalnya ada yang meminta ada untuk mengadakan acara di tempatnya. gayung bersambut, bagian pemberdayaan ekonomi Ponpes Sulatul Huda menyambut baik acara yang bertemakan sosialisi ekonomi syariah tersebut. Karena temanya baik, maka pihak pesantren terbuka dan menerima.

Pihaknya mengaku ingin tahu acara apa aja yang akan diadakan oleh otoritas jasa keuangan (OJK) dan Festa. Dia tidak punya pikiran jelek apa pun. Judulnya bagus, sosialisasi ekonomi syraiah. Kata OJK sendiri, imbuh Silmi, dalam acara tidak akan bermuatan politik.

Mengacu pada komitmen OJK itulah, maka pihak pesantren berkomitmen untuk tidak mencampuradukan dengan politik. Meskipun Silmi mengaku, tadinya mau memasang banner Prabowo.

“Kita sekeluarga mendukung Capres 02. Kita tuan rumah menghargai instistusi pemerinatahan, yang hadir Wagub, Walikota, Kapolres. Kita menghargai. Dalam roun down tidak ada acara demikian,” katanya.

Acara sosialisasi pun dimulai pada pukul 8.30 Wib. Sesuai rencana, acara pertamna diisi oleh OJK. Lalu setelah acara inti selesai, Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan sejumlah kiai lainnya menggelar acara istioghosah.

Saat itu, para kiai dan sesepeuh berada di podium panggung. Dan untuk diketahui, di belakang panggung tersebut awalnya tidak ada banner seperti seperti yang ramai di media sosial, yang bertuliskan deklartasi Jokowi-Ma’ruf.

“Padahal sebelumya, banner sosialisasi ekonomi syariah. Bukan deklarasi Jokowi-Maruf. Penggantian itu setelah para kiai sudah berada di depan,” katanya.

Bahkan Silmi menyebutkan, saat pemasangan pun ada kejadian insiden pemasangan banner tersebut. Sempat ada upaya untuk menurunkan spanduk yang bertuliskan Jokowi-Ma’ruf.

Atas kejadian ini, pihak keluarga mengaku merasa merasa tertipu dan terjebak oleh kegiatan yang berkemasan ekonomi syariah tersebut. “Pihak keluarga enggak tau ada acara itu (deklarasi Jokowi-Ma’ruf). Kita lempeng-lempeng aja. Di roun down acara tidak ada acara itu,” imbuhnya.

Bagaimana tanggapan peserta yang hadir? Ustadz Abdul Ghani, pengasuh pondok pesantren tahfidzul quran darrul ilmi di Kota Tasikmalaya menyayangkan sikap panitia yang mencampur adukan politik praktis di pondok pesantren.

“Saya kesini undangannya jelas, soaialisasi ekonomi syariah. Namun justru yang terjadi malah deklarasi Jokoma di Kota Tasik, ada Wagub walikota dan semua ulama. Ini apa-apaan sih,” ketusnya memperlihatkan ekspresi kecewa.

Sebagai informasi, meski kegiatan deklarasi ulama se-Kota Tasikmalaya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Ponpes tersebut berlangsung lancar, namun sempat ada teriakan “Prabowo” disela acara. Acara pun sempat diwarnai upaya penurunan spanduk deklarasi.

“Deklarasi ini merupakan ikhtiar bagi ulama dan santri dalam memperjuangkan harapan, untuk dapat memenangkan Jokowi-Ma’aruf. Sebagai manusia kita harus ikhtiar. Semoga dengan ikhtiar ini menambah keyakinan untuk dapat memenangkannya,” kata Wagub sekaligus Panglima Santri Provinsi Jawa Barat, H.Uu Ruhzanul Ulum, usai deklarasi. (DZM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *