BANDUNG, (CAMEON)– Ada yang menarik di gedung Student Center (SC) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Bandung Cabang Kabupaten Bandung menggelar bedah buku.
Buku yang berjudul “Menjadi Bangsa Pembaca” karangan Adew Habtsa seolah menyindir bangsa Indonesia yang enggan membaca. Terutama kalangan mahasiswa yang seakan telah meninggalkan budaya membaca.
Ketua Rayon Adab dan Humaniora Dena Hadiah menyesalkan sejumlah mahasiswa yang berbicara tanpa diimbangi dengan membaca. “Hari ini mahasiswa sudah jauh dari ilmu. Tidak jarang mahasiswa berbicara hanya omong kosong,” kata Dena saat ditemui usai kegiatan, Kamis (23/3/2017).
Dia menjelaskan dimulainya peradaban suatu bangsa dimulai dari membaca. Serta membaca merupakam warisan dunia. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa harus melestarikan budaya membaca.
“Jangan sampai kita menjadi mahasiswa 3K (kampus, kosan, kantin) saja. Namun, paling tidak mahasiswa menyukai buku,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, salah satu pembicara Agie Gymafara mengapresiasi hasil kegiatan tersebut. “Intinya harus membaca,” kata pria yang akrab disapa Gyma.
Dia mengungkapkan, membaca itu ibarat membuat anak. Harus diniatkan dan diawali dengan bismillah. Serta harus diikuti dengan khusyuk. “Biar khusyuk bacanya,” ucap Gyma dibarengi dengan tertawa.
Dalam kesempatan tersebut dihadiri juga pertunjukan pembacaan puisi yang diisi oleh teater sanggar obor. Bahkan, kedua pembicara yaitu Gyma dan Adhew membawakan beberapa buah lagu. (Ahmad Miftahul Falah)