KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman, direncanakan melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya untuk menghadiri sewindu ekspor beras organik di Desa Cidahu, Kecamatan Cisayong, serta melakukan tanam perdana pencetakan sawah organik baru di Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kamis (1/9/2016) besok.
Kunjungan kerja Menteri Pertanian RI ke Kabupaten Tasikmalaya, akan ikut memberikan angin segar pula bagi perkembangan pertanian di Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad Zein mengatakan, agenda utamanya menteri besok akan dilaksanakan di Cisayong.
“Bagaimanapun, kebijakan pusat akan menjadi bahan untuk pengembangan swasembada pangan di Kabupaten Tasikmalaya,” katanya, saat ditemui di pendopo lama Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (31/8).
Meski hanya ke Cisayong, namun dia optimistis, sebenarnya kedatangan menteri pertanian ini akan membawa keberkahan bagi Kota Tasikmalaya.
“Kalau bicara potensi Tasikmalaya semua juga sangat potensi. Alhamdulillah, Pak Menteri sendiri sangat mengapresiasi sekali bahwa Tasikmalaya sudah sewindu ekspor beras organik,” ujarnya.
Potensi ini tentunya tidak akan statis. Pihak pemerintah akan mengembangkan lebih jauh lagi. Apalagi, potensi ini (pertanian organik) merupakan salah satu bentuk dari pertanian yang dikatakan ramah lingkungan.
“Itu sudah berkembang di beberapa daerah seperti di Salawu, Manonjaya, Cineam dan sekarang kami kembangkan di daerah Sukarame. Dan yang paling di prioritaskan di kaki Gunung Galunggung karena memiliki air yang sangat pontensial untuk lebih dikembangkan,” bebernya.
Ia menjelaskan, Tasikmalaya memiliki nilai tambah yang sangat tinggi dalam hal pertanian. Kesuburan tanah Tasikmalaya, tidak ada persoalan.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya, Dedi Biska mengungkapkan, wilayah kota sendiri punya potensi pertanian tak kalah hebat. Walaupun wilayahnya hampir merata dengan pemukiman penduduk, tetapi masih ada lahan seluas 6000 hektar pesawahan yang potensial untuk pertanian.
“Tadi pagi, Pak Wali Kota pada saat penerimaan tamu kehormatan Pak Menteri itu sudah langsung disampaikan di Hotel Santika. Termasuk potensi hasil tanam seperti salak Pontas alias salak Pondoh Tasikmalaya,” ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan kedatanganny ke Tasikmalaya, bisa memberikan angin segar. Karena yang saat ini dibutuhkan dalam perkembangan pertanian adalah infrastruktur jaringan irigasi, jaringan jalan usaha tani, dan usaha produksi.
Dalam hal irigasi, Kota Tasikmalaya punya program bernama Pajalek. Program ini punya target 14 ribu hektar di tahun 2015/2016.
“Tadi sudah dilaporkan langsung bahwa dari potensi itu Kota Tasik sudah mencapai 12 ribu hektar, mudah-mudahan pada akhir tahun yang 2 ribu hektar itu bisa tercapai,” sambungnya.
Adapun kendala dalam pelayanan debit air terhadap pesawahan, ia mengakui lebih disebabkan karena banyaknya kerusakan atau kurang maksimal jaringan air irigasi.
Meski ada sedikit kendala, namun komoditas unggulan di Kota Tasikmalaya khususnya di bidang pertanian masih bisa dibanggakan.
“Keberadaannya di kampung Ciakar Kecamatan Cibeurem, Alhamdulillah sangat mendapat respon. Beliau (menteri) mengatakan, salak Pontas harus lebih ditingkatkan. Insya Alloh, kita pun akan mencoba mengekspor salak tersebut,” bebernya. cakrawalamedia.co.id (Edi Mulyana)