News

Menilik Rupiah di Balik Penjualan Bibit Gurame

180
×

Menilik Rupiah di Balik Penjualan Bibit Gurame

Sebarkan artikel ini

Banjar (CM) – Inilah sosok Harjagianto, salah seorang peternak ikan Gurame di Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Saat ditemui di tempat budidayanya, Harjagianto menyebut usahanya itu mulai dirintis sejak tahun 2017 lalu.

Ia menceritakan, awal mula terjun dalam bisnis ini lantaran ia melihat potensi usaha dibalik terbatasnya jumlah produksi ikan Gurame di Kota Banjar.

“Pada waktu itu, saya hanya memiliki 2 kolam dan itu semua  dikerjakan sendiri dengan dibantu istri saya, Susi susilawati. Dulu saya biasanya hanya menjual ikan gurame besar, sebelum beralih ke penjualan bibit ikan gurame,” paparnya, Ahad (18/10/2820).

Penjualan bibit gurame sendiri, ia distribusikan kepada para peternak yang nantinya akan dibesarkan untuk dijual kembali. Biasanya, satu peternak membeli kisaran seribu sampai lima ribu bibit ikan gurame.

Seiring berjalannya waktu, penjualan bibit Gurame yang durintisnya kian berkembang. Dari 2 kolam, kini ia sudah memiliki 11 kolam dengan 2 orang karyawan.

Lima kolam diantaranta, ia beri atap dan pintu berupa plastik, hal itu dilakukan guna menghangatkan suhu didalam kolam. Tiap kolamnya bisa menampung kisaran 5000 telur gurame. Sedangkan sisa kolam lainnya digunakan untuk kolam sisa dari penjualan bibit gurame. Sisa tersebut akan dibesarkan sendiri untuk kebutuhan pribadi.

“per telurnya harganya 130 rupiah, itu sudah termasuk ongkos pengiriman. Untuk pasokan telur saya pasok dari bibit sendiri,” kata pria yang akrab disapa Harja itu.

Menurutnya, siklus produksi dari mulai pembibitan hingga proses akhir penjualan, setidaknya membutuhkan waktu selama 42 hari.

“Proses dari telur ke larva gurame diperlukan waktu sekitar 14 hari, setelah 14 hari, bisa diberi makan dengan cacing sutra selama 28 hari. Setelah 28 hari bibit gurame sudah siap memasuki masa penjualan dengan harga perekor 500 rupiah,” jelasnya.

Sampai saat ini, Harja tidak hanya mengirimkan bibit ikan gurame di sekitaran Langensari saja, melainkan sudah sampai ke luar kecamatan diantaranya seperti Kabupaten Ciamis, Lakbok, purwodadi, juga Banjarsari. (Yuhendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *