KOTA TASIK (CM) – Krisis sampah di Kota Tasikmalaya semakin mengkhawatirkan, terutama dengan penumpukan sampah di TPA Ciangir yang mendekati kapasitas maksimal. Kondisi ini memicu berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.
Mahasiswa Fakultas Pendidikan Universitas Siliwangi, dipimpin oleh Azwar Maulana, menginisiasi gerakan “Ngaruwat Lembur Cintarasa” untuk memberikan edukasi dan aksi nyata. Setelah observasi di TPA Ciangir, mereka merasa terpanggil untuk mengatasi masalah ini. Gerakan ini mencakup edukasi dan aksi pembersihan sungai seperti Cihideung dan Cimulu yang sering menyebabkan banjir akibat sampah plastik.
Selain pembersihan, mereka juga mengadakan workshop tentang pengelolaan sampah berkelanjutan, memperkenalkan teknologi eco enzyme dan konsep tabolapot (tanaman botol plastik) yang mendukung urban farming sekaligus mengurangi sampah plastik.
Gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi dalam menjaga kebersihan kota.
“Semoga agar masyarakat, pemerintah, dan elemen lainnya bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” pungkas Azwar.