TASIKMALAYA (CM) – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat soroti turunnya hasil budidaya bibit perikanan. Penurunan jumlah hasil pembibitan tersebut terjadi karena menurunnya pasokan pakan ikan di tengah pandemi covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Faizal Hafan Farid saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Senin (4/10/2021).
Selain itu Faizal menyebut, secara umum balai ini mengalami pengurangan anggaran dan hal itu mempengaruhi restocking bibit yang semula 6 juta bibit namun saat ini hanya tersedia 3 juta bibit karena pakan untuk bibit dikurangi.
“Memang kalau kita lihat, sangat berpengaruh adanya pengurangan jumlah pakan mempengaruhi hasil dari bibit,” ungkapnya.
Faizal menilai, upaya pengembangan bibit ikan di balai tersebut sudah cukup bagus. Hal itu dibuktikan dari beberapa jenis ikan yang dikembangkan diantaranya ikan gurame dan sedang mengembangkan jenis ikan baung.
“Jadi di balai ini konsentrasinya adalah pembibitan utamanya ikan gurame, dan sedang mengembangkan jenis ikan hybrid antara gurame putih dan hitam yang menghasilkan bibit ikan yang daya tahannya lebih kuat,” jelasnya.
BACA : DPRD Jabar Ungkap Potensi dari Sektor Perikanan dan Perkebunan
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Anggota komisi II DPRD Provonsi Jawa Barat, Yuningsih mengatakan, pihaknya akan mendorong penuh sektor perikanan dan kelautan untuk menciptakan pemulihan ekonomi dalam masa pandemi ini.
“Kita akan mendorong penuh karna (sektor) ini salah satu untuk mendorong pemulihan ekonomi jelas harus didorong apalagi kita diwajibkan untuk memakan ikan,” katanya.
Menurutnya sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Barat. Namun begitu, Ia mengingatkan bahwa kualitasnya perlu ditingkatkan.
“Kalau ikannya saja tidak sehat karena kurangnya nutrisi tentu akan berdampak pada konsumennya,” tutupnya. **