KOTA TASIK (CM) – Sejumlah pekerja tengah sibuk mengangkat beberapa parcel ke sebuah etalase rak yang telah berderet ratusan parcel, disela-sela workshop delapan pekerja dengan tangan terampil tengah menata beberapa barang yang dikemas dalam sebuah keranjang. Sesekali, tangan mereka memutarkan meja parcel untuk menata barang ke arah yang lebih dekat. Perajin parcel saat ini di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dibanjiri pesanan, salah satunya adalah Ramayana Parcel.
Toko parcel Ramayana yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar Nomor 89, Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan salah satu toko yang cukup terkenal di Kota Resik.
Pemilik toko, Tina Risnawati Sarjono (52), saat ditemui, mengisahkan bahwa toko parcel yang dikelolanya bermula dari sebuah warung kelontongan kecil yang dirintis sejak tahun 1998. Awal merintis usaha parcel, pada tahun pertama, dirinya hanya mendapatkan enam pesanan parcel, yang datang dari relasi keluarganya.
“Dulu toko ini adalah sebuah warung kelontongan, namun saya ingin mencoba berbisnis parsel. Alhamdulillah, usaha ini cukup menjanjikan. Hanya dalam tiga hari pertama bulan Ramadan ini, sudah ada lebih dari seribu pesanan, bahkan pada tahun 2021, toko ini telah menghasilkan omset tak kurang dari 5.000 parcel,” ungkap Tina pada Kamis (14/3/2024).
Salah satu kunci kesuksesan toko parcel yang buka dari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB adalah pelayanan terhadap konsumen, serta keanekaragaman parcel dan variasi harga yang menjadi daya tarik bagi pengunjung toko tersebut. Selain parcel makanan, ada juga Parcel Elektronik, Tupperware, Busana Muslim, kitchenware, Silverware, Teaser/Dinner set, Porcelain, Glasware, serta parcel Jnc dan Kue Kering berbagai merk.
Saat ini, ia memiliki 18 karyawan, yang terdiri dari tiga supir antar, tujuh karyawan bagian produksi parcel. Ketujuh pegawai tersebut dapat memproduksi parcel sekitar 100 hingga 150 parcel per hari.
Selain itu, ada satu kunci sukses yang tak boleh dilupakan, yaitu kualitas isi dari parcel tersebut. Tina bersama karyawannya selalu menjaga kualitasnya dengan mengecek kadaluarsa dan mencicipi setiap jenis makanan yang akan dijadikan isi parcel.
“Ketika kami membuat parcel, harus ada tester yang telah mencicipi terutama pada produk yang memiliki brand yang sudah dikenal masyarakat. Walaupun kami menggunakan banyak produk yang telah memiliki brand, namun barang yang kami gunakan kebanyakan baru, seperti barang special edition Idul Fitri bukan stok barang lama dari gudang,” tandasnya.
Saling mengirim parcel di wilayah Priangan Timur menurut Tina sudah menjadi sebuah adat dan tradisi. Serasa ada yang kurang jika momen gembira dan penuh berkah di hari raya Idul Fitri seperti ini tidak diisi dengan berbagi kebahagiaan kepada sesama kerabat dan keluarga.
Memberi parcel kepada keluarga atau mitra pada bulan Ramadan dilakukan sebagai salah satu langkah untuk bersilaturahmi sekaligus memperkuat tali persaudaraan. Oleh karena itu, ia banyak menerima pesanan dari beberapa anggota dewan, pejabat, serta perusahaan.
“Alhamdulillah, hampir semua pejabat atau bos datang ke sini. Dari perusahaan pun banyak yang memesan, seperti perusahaan tekstil, besi dan bangunan, agen rokok, dan grosir. Walaupun nilai pesanannya kecil, namun kuantitasnya banyak,” terangnya.
Harga parcel yang ditawarkan olehnya berkisar mulai dari Rp65.000 hingga Rp4 juta. Selain itu, tokonya juga menerima jasa kemasan dengan biaya antara Rp50.000 hingga Rp170.000, serta layanan antar untuk wilayah Kota Tasikmalaya, Ciamis, Ciawi, Kawali, Pangandaran, Garut, serta Kota Banjar dan sekitarnya.
Sementara itu, Agus (46), salah satu pekerja, mengkonfirmasi bahwa tokonya tempat ia bekerja beberapa hari belakangan ini telah dipenuhi oleh pesanan, mulai dari parcel dengan harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
“Ya, Pak. Pesanan sudah mulai ramai. Saya bisa menuntaskan pekerjaan parcel sekitar 15-20 parcel dari pagi hingga malam, tergantung pada tingkat kerumitannya,” pungkas Agus.