Bandung Barat

Kisah Pilu Guru Honorer Bandung Barat

60
×

Kisah Pilu Guru Honorer Bandung Barat

Sebarkan artikel ini
Kisah Pilu Guru Honorer Bandung Barat
Ilustrasi Net

BANDUNG BARAT (CAMEON) – Kisah kurang berpihaknya pemerintah terhadap sejumlah guru honorer masih terus terjadi. Tidak sedikit, guru hororer yang mendapat upah tidak sesuai. Salah satunya kisah dari guru SMK di Bandung Barat, Yayang Syarifah Ulfah.

Saat ini, dia mengajar hanya sehari dalam seminggu. Walaupun tidak terlalu intens mengajar, tapi upah yang didapat mencukupi kehidupan sehari-hari.

“Honornya Rp 40 ribu per jam. Saya ngajar sehari dua jam setengah,” kata Yayang kepada CAMEON, Selasa (2/5/2017).

Dengan adanya peringatan Hardiknas, pihaknya berharap hanya ingin disesuaikan keringat para honorer dengan imbalan honor yang di dapat. “Saya hanya menginginkan itu saja. Tidak lebih,” katanya.

Hal yang sama pun diceritakan oleh Ida Maryani. Demi mencukupi kebutuhan dalam hidupnya, dia mengajar hingga tiga sekolah. Dua di antaranya berada di Kecamatan Cipatat.

“Di sisi lain, saya menyenangi dunia mengajar, tapi di sisi lain juga saya harus memenuhi kehidupan saya,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya mengajar mata pelajaran sains. Pihaknya, terpaksa mengambil mata pelajaran tersebut. Sebab, mata pelajaran yang hanya mengajar kimia tidak ada.

“Mau tidak mau, saya harus mengajar mata pelajaran yang lainnya, sebagaimana kebutuhan sekolah,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya mengungkapkan hal yang sama dalam peringatan Hardiknas. Minimalnya, jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bisa terpenuhi. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *