PANGANDARAN, (CAMEON) – Keselamatan para pengunjung pantai yang berenang di laut ada ditangan Lifeguard atau Balawista. Pasalnya, pasukan penjaga pantai ini bertugas saat area pantai dipadati wisatawan yang sedang berlibur di objek wisata pantai Pangandaran. Namun sayangnya, pasukan penyelamat ini kurang diperhatikan dari segi peralatan ataupun kesejahteraan anggota.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Badan Penyelamat pantai wisata tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran Dodo Taryana.
Dodo mengaku selama ini pihaknya belum pernah menerima bantuan dari pihak Asuransi PT. Sarana Lindung yang sudah lama bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dari potongan premi karcis masuk obyek wisata. Padahal, selama ini dengan peran Balawista angka kecelakaan laut bisa ditekan sehingga pastinya sangat menguntungkan pihak Asuransi.
“Pihak Asuransi PT Sarana Lindung belum pernah memberikan bantuan dari potongan premi karcis masuk obyek wisata. Padahal, mereka yang kita untungkan. Angka kecelakaan laut pun bisa ditekan karena hasil kerja keras kami (Balawista),” aku Dodo kepada CAMEON, Selasa (31/1/2017).
Menurut Dodo, anggota Balawista Kabupaten Pangandaran sebanyak 40 orang yang ditempatkan di dua lokasi, yakni 4 orang di Batukaras dan sisanya di Pantai Pangandaran.
Ia menilai Asuransi PT Sarana Lindung kurang memperhatikan sarana dan prasarana yang mendukung. Itu sudah berlangsung lama. “Saya menyarankan kalau ada pihak Asuransi yang lain dan lebih bagus, baiknya diganti saja dengan yang lain,” cetusnya.
“Guna menunjang sarana penyelamatan korban tenggelam di laut, kami sangat membutuhkan alat Torpedo karena yang ada masih minim. Idealmya satu anggota pegang satu Torpedo untuk memaksimalkan proses penyelamatan di laut, sehingga moto zero accident dapat terlaksana dengan baik,” ungkap Dodo.
Untuk peralatan lain khususnya di Pantai Pangandaran, sambung Dodo, sudah sesuai standar dan dirinya menyarankan kepada pihak pemerintah atau lainnya untuk pengamanan preventif setiap obyek wisata atau kolam renang harus ada anggota lifeguardnya.
“Peralatan kami sudah sesuai standar untuk di Pantai Pangandaran, tetapi di tempat lainnya seperti pantai Madasari, Karapyak, Batu Karas, masih sangat kurang,” pungkasnya. (Andriansyah)