BANDUNG, (CAMEON) – Beatbox Family merupakan satu dari sekian banyak komunitas kreatif yang ada di Kota Bandung. Komunitas ini sendiri di bangun dari beberapa hobi anak muda kreatif Kota Bandung yang ingin menyalurkan hobinya itu sendiri ke arah yang lebih positif.
Pembimbing Komunitas Bandung Beatbox Family, Egie Yuan Pratama, mengatakan, komunitas ini bergerak di bidang seni dan kreatif yang memfokuskan diri dalam menghasilkan bunyi-bunyi ritmis dan ketukan drum, instrumen musik, maupun tiruan dari bunyi-bunyian lainnya, khususnya suara tumtable, melalui alat-alat ucap manusia seperti, mulut, lidah, bibir dan rongga-rongga ucap lainnya.
“Beatbox itu suatu seni, bahkan kalau kita melakukannya itu gak perlu pakai alat, jadi manusia dengan alat ucap yang sudah terlahir ada dan mereka itu memanfaatkan dengan teknik tertentu, sampai menimbulkan nada-nada musik. Jadi kita bisa menyamakan dengan musik yang sudah ada,” paparnya.
Berdiri pada 2010 lalu, sampai saat ini komunitas Bandung Beatbox Family memiliki anggota lebih dari 60 orang, yang di dominasi oleh anak-anak muda, baik itu pelajar ataupun mahasiswa yang ada di Kota Bandung. Meski anggotanya cukup banyak, namun dalam setiap penampilannya mereka hanya mengambil beberapa orang saja yang terpilih untuk tampil.
“Kalau tampil tergantung orangnya, kita juga harus liat dulu acaranya seperti apa, kalau acara-acara besar biasanya kita juga suka menampilkan orang-orang yang sudah berpengalaman, tapi ada juga anak baru, tapi kita bimbing juga,” tambahnya.
Dia menambahkan, yang membedakan Bandung Beatbox Family dengan beberapa komunitas Beatbox lainnya ialah, komunitas ini memiliki ciri khasnya sendiri, misalnya saja saat mereka tampil, mereka pasti membawakan lagu-lagu daerah, seperti, Dadali, Kicir-kicir dan beberapa lagu daerah lainnya. “Kami selalu membawakan lagu-lagu daerah seperti itu,” imbuhnya.
Dia menilai, saat ini pergerakan Beatbox di Kota Bandung sendiri dinilai cukup tinggi, meski Beatbox sendiri berasal dari New York, namun anak-anak muda yang menyukai Beatbox ini selalu mencoba mengkolaborasikan dengan musik-musik daerah.
“Menurut saya Beatbox di Bandung itu cukup banyak, apalagi sekarang 2015 makin ke sini antusiasnya semakin bagus dan anak muda itu pengen cari sensasi dan hobi yang baru. Bahkan anak SD juga sudah banyak,” terangnya.
Ke depannya dia berharap, bermain Beatbox bukanlah hanya sekedar untuk mengisi waktu luang saja, akan tetapi bisa menjadi hobi yang terus digali dan kembangkan lebih dalam lagi. “Kedepannya anak muda biar bisa tempat di mana mereka bisa mengembangkan jatidiri mereka lewat Beatbox,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (kky)