KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Angka pelanggaran lalu lintas di Kota Tasikmalaya naik setiap tahun. Hal inilah yang menjadi keprihatinan aparat kepolisian setempat.
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Arif Fajarudin mengatakan, operasi simpatik lodaya dilakukan selain untuk menerapkan kepatuhan kedisiplinan lalu lintas kepada masyarakat juga untuk mengurangi angka korban kecelakaan dan memberikan rasa aman, nyaman dalam berlalulintas.
“Meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan lalu lintas, Polres Kota Tasikmalaya menggelar upacara operasi simpatik Lodaya,” katanya, di halaman Polresta Jalan Letnan Harun Kelurahan Sukarindik Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Rabu (1/3/2017).
Dikatakan Arif, hasil analisa dan evaluasi angka pelanggaran dari tahun sebelumnya meningkat dari 5 ribu lebih pelanggaran menjadi 6 ribu lebih.
“Ini menjadi keprihatinan bagi kami, bahwa saat ini masyarakat di Kota Tasikmalaya belum bisa menerapkan kedisiplinan pada dirinya sendiri dalam menaati aturan berlalulintas,” ujarnya.
Jenis pelanggaran yang dilakukan oleh para pengendara, kata dia, yang paling banyak masalah kelengkapan kendaraan bermotor dan knalpot-knalpot bising.
Untuk itulah, pihaknya menargetkan di tahun 2017 ini, Kota Tasikmalaya harus bebas dari knalpot bising.
Upaya lainnya, pihaknya berencana di setiap Polsek akan membangun tugu monumen knalpot bising. Sehingga nanti para Kapolsek aktif untuk melaksanakan razia-razia, khususnya menangani knalpot bising.
“Target sekarang, rencana operasi simpatik akan di laksanakan di wilayah-wilayah perkotaan dan lajur utama yang dianggap rawan kecelakaan,” pungkasnya. (Edi Mulyana)