TASIKMLAYA (CAMEON) – Eksistensi organisasi keislaman semisal FPI saat ini memang begitu menonjol saat publik dihadapkan pada dua pilihan yakni mengikuti kebijakan rezim pemerintahan atau tetap bersandar pada aqidah islam, ini terbukti dengan sejumlah aksi bela islam yang digagas GNPF MUI dan FPI yang mampu menyedot jutaan umat islam dari berbagai daerah di Indonesia datang berbondong bonding ke Ibukota Jakarta sebagai bentuk, manifestasi dan ketaatan umat terhadap para ulama.
Kasus penistaan dan penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Basuki Tjahya Purnama, memang menjdi pemicu bergeraknya jutaan umat islam yang hanya meminta menuntut keadilan dan penegakan supremasi hukum bagi BTP yang sudah jelas jelas menentang keyakinan agama lain, maka berawal dari sanalah FPI kembali muncul bak singa jantan yang bangun dari tidurnya.
Di Tasikmalaya sendiri keberadaan FPI memang masih terasa begitu solid, sejumlah aksi damai di Tasikmalaya digelar sebagai kepanjang tanganan dari kebijakan Ketua FPI pusat dan GNFP MUI agar semua umat islam terus mengawal kasus penistaan agama dan memberikan penjelasan kepada umat islam akan bahanya faham faham komunis di daerah.
Komandan Datasemen Polisi Militer Tasikmalaya, Kapten CPM Amir Hamzah yang hadir sebagai tamu undangan saat mengikuti pengajian bulanan di masjid Al Munawar Padayungan Kota Tasikmalaya, Rabu 01/03, menegaskan bahwa saat ini kondisi stabilitas politik negara memang dalam kondisi labil, kekisruhan dipusat bisa berdampak kedaerah jika semua elemen masyarakat tidak bisa segera menyadarinya.
Keberadaan sebuah organisasi islam saat ini, menurutnya sangatlah diperlukan dikala dekadensi moral, dan munculnya faham komunis sudah mulai bermunculan, dan yang bisa menegakan dan mengeliminir hal tersebut tentunya mereka yang bergerak dalam bidang organisasi islam yang masih konsisten dijalannya.
“ Kenapa saya memiilih bersilturahmi dengan saudara kami dari FPI, karena jujur saya bilang hanya FPI lah yang masih konsisten dalam menegakan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran, jadi negara memang masih memerlukan FPI paling tidak untuk menangulangi dekadensi moral anak bangsa saat ini “ jelas Amir.
Kapten CPM Amir Hamzah yang baru menginjak 1 bulan di Tasikmalaya ini, berharap FPI dan ormas islam lainnya bisa bersinergi dengan aparat pemerintah dalam menegakan supremasi hukum, dan mengajak untuk menciptakan kondusifitas di Tasikmalaya.
“ Saya percaya, FPI dan ormas islam lainnya bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk menciptakan keamanan yang kondusif “ pintanya.
Sementara itu ketua DPW FPI Kota Tasikmalaya Ustd. Yanyan al Bayani,menyoroti bahayanya munculnya kembali komunis dan tpisan fitnah dari orang yang membenci FPI yang mengatakan bahwa FPI tidak pancasilais.
“ Dihadapan para perwira tinggi TNI di Mebasad, Imam kami Habib Rizieq Sihab, mengatakan sedikitnya ada 30 point yang beliau utarakan tentang makna dan hakikat pancasila dalam kacamata FPI dan semuanya tidak ada satupun yang melanggar apalagi menghujat pancasila, bagi kami TNI adalah saudara muda kami, karena lahirnya TNI berawal dari berdirinya laskar laskar islam dizaman perjuangan dulu “ tegas Ustad Yanya.
Senada dengan ketua DPW FPI Kota, KH Mohamad Sofyan Anshori yang meruapakan ketua DPW FPI Kab Tasikmalaya lebih menekankan agar peranan laskar tak hanya garang dan tegas serta militant dalam mencegah kemungkaran namun harus berhati lembut bertutur sapa ynag baik agar figuritas laskar yang notabene berasal dari para santri ini bisa menjadi suri tauladan bagi umat islam yang lain.
“ Ada saatnya laskar keras, tegas dan militan tapi dibalik itu semua laskar juga harus punya kelembutan hati, dan siap menjunjung tinggi akhlaq muslim, perbanyak ilmu agama dan aqidah agar kita tetap bisa menjadi panutan umat “ tandas Ustad Sofyan. Cakrawalamedia.co.id // dzm //