TASIKMALAYA, (CAMEON) – Upaya pihak kepolisian untuk membubarkan massa pengunjuk rasa dengan cara persuasif dan negosiatif ternyata tidak membuahkan hasil. Massa kian beringas Polisi pun terpaksa membubarkan massa yang sudah tak terkendali ini dengan cara paksa.
Sebuah mobil water canon dan tim dalmas pengurai massa bergerak, tembakan ke udara terdengar beberapa kali, massa pun akhirnya dapat dibubarkan.
Aksi Polisi dari Polres Kota Tasikmalaya ini merupakan kedua kali dalam rangka simulasi pengamanan kota menjelang Pemilukada serempak, yang di gelar di ex terminal Cilembang Kota Tasikmalaya, Selasa (06/09).
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Arif Fajarudin, mengatakan, pihaknya selalu mengedepankan konsep persuasif dalam mengamankan massa. Dengan digelarnya simulasi, ia berharap tercipta situasi yang tetap kondusif
Tindakan anarkis yang dilakukan oleh massa tentu akan diantisipasi oleh aparat keamanan agar proses Pemilukada berjalan lancar.
“Tadi adalah SOP pengamanan kota dalam rangka Pemilukada nanti. Jika terjadi hal yang berujung anarkis, petugas tak segan segan akan membubarkanya. Akan tetapi yang paling utama adalah tindakan persuasif dalam menghadapi massa,“ jelasnya
Arif menambahkan, simulasi ini selain memberikan pemahaman kepada aparat untuk tetap mengutamakan rasa solidaritas dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam tugas juga sebagai wujud keseriusan POLRI dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Dalam latihan simulasi pengamanan ini, Polres Kota mengerahkan sedikitnya 1/3 kekuatan atau sekitar 395 personel, dibantu aparat Polsek dan satuan samping ( TNI ) dalam mengamankan jalannya Pilkada Kota yang akan di gelar pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang. cakrawalamedia.co.id ( dzm )