TASIKMALAYA (CAMEON) – Luasnya areal pesawahan di wilayah kab Tasikmalaya memang menjadi surga bagi para petani. Tak hanya siap mendongkrak swasembada pangan namun hasil produksi padi dari Kabupaten Tasikmalaya pun sudah mampu menembus pasar dunia.
“Beberapa pekan lalu, kami sudah ekspor 13 ton padi di Kabupaten Tasikmalaya ini ke Negara Italia, nah sekarang juga nih sama hasil padi organik ini kami akan ekspor juga ke luar negeri,” ujar Uu Ruzhanul Ulum usai membuka panen raya padi organik di kampung Cantilan Desa Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Selasa ( 21/03/2017).
Bukan tidak beralasan Bupati Tasik ini selalu mengekspor beras ke luar negeri. Menurutnya, karena harga yang mahal di pasaran luar negeri inilah yang bisa mendongkrak peningkatan pendapatan para petani di Kabupaten Tasikmalaya.
“Lho biar cepat kaya mereka, petani di kita kan identik dengan miskin, nasabah kredit, dan serba keterbelakangan. Dengan ekspor ini, tentu mereka sedikitnya akan menambah penghasilan yang berbeda jika dijual dipasar lokal,” tandasnya.
Disinggung masalah raskin yang notabene menjadi makanan pokok para petani sementara beras mereka di ekspor ke luar negeri, orang nomer satu di kabupaten Tasik ini menegaskan bahwa pilosofi itu tidak benar.
“Justru kami menjualnya ke Luar Negeri itu sebagai wujud peningkatan kesejahteraan petani, yah masalah raskin itu kan maslah program kanyaah pamarintah ka masyarakat, ya jadi harus dibedakan antara raskin dan beras ekspor,” jelasnya.
Uu juga sangat merespon positif dengan kesadaran para petani yang beralih ke pupuk organik dalam mengurus dan merawat sawah mereka sehingga hasilnya sangat memuaskan dan layak diperjualbelikan di pasaran dunia. (dzm)