BANDUNG, (CAMEON) – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat pada Oktober 2016 mencapai 51,07persen. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 2,24 poin dibandingkan TPK September 2016. Pada September 2016, TPK hanya mencapai 48,83 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistika Jawa Barat Bachdi Ruswana, pada periode tersebut TPK hotel bintang mengalami peningkatan sedangkan hotel non bintang mengalami penurunan.
“TPK hotel bintang pada Oktober 2016 mencapai 58,29 persen, naik 4,48 poin dibandingkan TPK September 2016 yang mencapai 53,81 persen, dengan TPK tertinggi pada hotel bintang 5 sebesar 65,89 persen,” ucap Bachdi kepada wartawan, belum lama ini.
Sedangkan TPK hotel berbintang, lanjut dia, yang terendah sebesar 28,09 persen terjadi pada hotel bintang satu. TPK hotel non bintang mencapai 36,06 persen, turun 3,46 persen dibandingkan September 2016 yang mencapai 39,52 persen. TPK tertinggi terdapat pada hotel dengan kelompok kamar 10-24 sebesar 40,83 persen.
Sedangkan TPK hotel non bintang yang terendah sebesar 31,71 persen terjadi pada hotel dengan kelompok kamar 25-40. Rata-rata menginap tamu di hotel bintang Oktober 2016 selama 1,80 hari dan di hotel non bintang selama 1,24 hari.
“Untuk tamu asing menginap di hotel bintang rata-rata selama 2,76 hari dan di hotel non bintang selama 2,77 hari,” ucapnya.
Sedangkan, ungkap dia, tamu asal Indonesia menginap rata-rata selama 1,75 hari di hotel bintang dan 1,24 hari di hotel non bintang. Sementara, untuk kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara pada Oktober 2016 sebanyak 17.340 orang.
Jumlah tersebut, mengalami peningkatan sebesar 15,64 persen dibandingkan september 2016. Tercatat, pada periode tersebut sebanyak 14.995 orang yang datang. Lalu, wisatawam mancanegara yang datang melalui Pelabuhan Muarajati Cirebon seluruhnya adalah para crew kapal yang jumlahnya menurun.
“Di mana pada crew yang pada September berjumlah 146 orang menjadi 104 orang pada Oktober 2016,” pungkasnya. (Putri)