KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Bensin saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi para pengendara. Tanpa bensin, kendaraan tidak akan bisa berfungsi selayaknya.
Namun, tidak sedikit dari sekian banyak SPBU yang berlaku curang, mulai dari kecurangan dalam agrometer, sampai pipa selang yang terlalu panjang sehingga menghambat kecepatan bensin.
Untuk meminimalisir kecurangan dalam SPBU sekaligus upaya pengawasan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menggelar operasi ke sejumlah SPBU di Tasikmalaya.
Pejabat Fungsional Penera Balai Kemetrologian Tasikmalaya, Antonius Ariyanto menyebutkan, sejauh ini permasalahan yang ada di SPBU adalah kerusakan mesin.
“Itu akibat faktor usia mesin , sehingga terjadi keausan, takutnya nanti menyebabkan perubahan dalam jumlah BBM yang harus diterima konsumen”, ujarnya.
Ia menegaskan, untuk mesin-mesin yang sudah aus atau terjadi kerusakan, harus di tera ulang secepatnya. “Meskipun belum waktunya, kalau mesin rusak harus secepatnya di setting ulang”, tegasnya.
Dalam Operasi ini, petugas menguji setiap 20 liter bensin dengan batas toleransi yang diberlakukan, yaitu 0,5% per 20 liter. Jika melebih batas yang telah ditentukan, maka mesin-mesin tersebut harus di tera ulang. cakrawalamedia.co.id (WRD)