News

Jadi Kadis Perpustakaan Baru, Oslan Semangat Menggebu

90
×

Jadi Kadis Perpustakaan Baru, Oslan Semangat Menggebu

Sebarkan artikel ini
Jadi Kadis Perpustakaan Baru, Oslan Semangat Menggebu

KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Pasca perombakan 857 pejabat struktural Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota Tasikmalaya, Selasa (3/1/2017) kemarin, para pejabat terkait siap berdedikasi tinggi dalam bekerja.

BACA: Pelantikan dan Sumpah Pejabat Struktural, Plt Wali Kota Tasik: Jamin Tidak Ada Titipan dan Tidak Ada yang Dirugikan

Salah satu yang terkena dampak perombakan pejabat itu adalah Oslan Khorul Falah. Pria bertitel haji yang semula menjabat sebagai staff ahli Setda Kota Tasikmalaya, kini menjadi Kepala Dinas Perpustakaan.

Di sela sibuk menata buku-buku di ruang kerjanya, Komplek Perkantoran Kota Tasikmalaya, Rabu (4/1), Oslan berujar kepada CAMEON, “Hari pertama saya masuk kerja, sebagai Kepala Dinas Perpustakaan. Saya sangat bersemangat.”

Ia menjelaskan, tugas perpustakaan bukan hanya mengurus buku saja. Namun lebih dari itu, yakni memegang peranan penting dalam peningkatan pengetahuan dan minat masyarakat pada buku. Sekaligus semangat kepustakaan.

Menyiapkan itu, pihaknya langsung akan melakukan perombakan kabinet dalam perpustakaan. “Banyak PR yang kami hadapi. Di antaranya, perombakan pegawai di intern Dinas Perpustakaan, yang notabene hampir 75% semuanya baru,” ujarnya.

Setelah menata sumber daya manusia, pihaknya mulai memikirkan ketersediaan sarana. “Penataan sarana dan prasarana. Biar semua pegawai bekerja dengan nyaman dan benar,” ujarnya.

Impian dia ke depan selama memimpin dinas ini, adalah menyiapkan kearsipan yang komprehensif. Ia ingin menyiapkan gudang Arsip dan gudang ilmu untuk masyarakat Kota Tasikmalaya, terutama untuk seluruh sekolah di Kota Tasikmalaya.

“Rencananya kami ingin membuat terobosan baru khusus untuk sekolah-sekolah. Sehingga program kami yang ada di Dinas Perpustakaan benar-benar berjalan secara menyeluruh,” bebernya.

Walau penuh semangat dan aura optimisme yang tinggi, Oslan tidak lupa realita. Ia mengakui, mewujudkan itu semua butuh proses, tidak semudah membalikan telapak tangan.

“Minimal secara bertahap kita lakukan. Asalkan terus bersemangat dalam bekerja,” kata Oslan. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *