News

Inilah Pengakuan Siswa Pilot Pesawat Yang Jatuh di Pesawahan

154
×

Inilah Pengakuan Siswa Pilot Pesawat Yang Jatuh di Pesawahan

Sebarkan artikel ini
Tiga Crew Sekolah Perkasa Flight School yang selamat dari maut saat pesawat latih jenis Fiver 172 PA 28-81 Warior yang jatuh di pesawahan penduduk di Tasikmalaya.

TASIKMALAYA ( CAMEON )  Mu’jizat atau mungkin juga keberuntungan, itulah yang dialami oleh 3 orang crew pesawat latih jenis Piper 172 PA 28-81 Warior dengan tanda lambung PK-PBG milik sekolah penerbangan Perkasa Flight School Kab Cilacap Jawa Tengah yang jatuh di pesawahan penduduk di kampung Kujang Pongkpok lalay RT 03/02 desa Kujang Karangnunggal Kab Tasikmalaya pada Kamis ( 18/08 ) sekira pukul 16.15 wib.

Ketiganya adalah , Yosafhat Lintang Nitibaskara warga jl. Kusumabangsa Pekalongan Jawa Tengah, yang merupakan instruktur pesawat latih naas ini, Mohamad Arif Radifan , dan Muhamad Fadli Radifan warga Pondok Pucung Kec Karang Tengah Kota Tangerang Banten si kembar yang menjadi siswa dalam pelatihan pesawat tersebut.

Sedianya ketiganya akan melakukan Training area ke wilayah pantai Cipatujah Kab Tasikmalaya, namun diduga kerusakan mesin mengakibatkan ketiganya harus mendarat tak mulus di pesawahan milik warga.

Saat ditemui di Puskesmas Karangnunggal Yosafat sang instruktur Nampak begitu tenang, tidak terlihat raut muka layaknya orang yang nyaris tewas mengenaskan ini, sambil sesekali menyeka luka di mata kirinya Lintang, menuturkan bahwa dirinya sudah semaximal mungkin mengarahkan siswa pilotnya untuk melakukan SOP pendaratan darurat.

“ Kami berangkat dari bandara Nusawiru Pangandaran pukul 14.40 wib semuanya berjalan normal, hingga diketinggian 3000 kaki mesin menjadi bergetar dan tiba tiba mati di ketinggian 2400 kaki “ ujarnya.

“ENTAHLAH TIBA TIBA BLANK DAN SAAT SADAR PESAWAT SUDAH MENDARAT DI SAWAH “

Sementara sang siswa pilot, Mohamad Arif Radifan menuturkan detik detik saat pesawat akan jatuh, sesaat dia hanya berfikir inilah saatnya tiba.

“ Begitu pesawat hilang kendali dan instruktur mencoba melakukan mayday, saya hanya bisa berdoa sementara adik saya sepertinya melakukan hal yang sama dengan saya berdoa, dan terus terang tiba tiba pendangan saya jadi blank saya tidak ingat apa apa lagi sampai terdengar suara berderak di kepala saya “ Ujarnya.

Sementara itu Kapolres Tasikmalaya AKBP Nugroho Arianto, menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya evakuasi korban dan melakukan koordinasi dengan pihak KNKT.

“ Kami sudah lakukan upaya evakuasi ketiga crew dan dibawa ke Puskesmas terdekat, kondisinya cukup stabil hanya menderita luka luka ringan saja, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak KNKT, Perusahaan Perkasa Flight School serta tim dari TNI-AU “ jelas AKBP Nugroho. www.cakrawalamedia.co.id ( dzm )

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *