News

Inilah Kronologis Penculikan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsoed

292
×

Inilah Kronologis Penculikan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsoed

Sebarkan artikel ini
Inilah Kronologis Penculikan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsoed
Sofia Nur Atalina (20) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) saat dimintai keterangan di ruangan Kapolsek Kalipucang,Kamis (8/9/2016) dini hari

PANGANDARAN, (CAMEON) – Sofia Nur Atalina (20) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, menjadi korban penculikan disertai penganiayaan yang dilakukan oleh lima orang pelaku.

Adapun kronologis penculikan calon dokter itu berawal saat korban Sofia Nur Atalina sedang mem-fotokopi tugas di dekat kampusnya. Rabu (7/9) sekitar pukul 15.30 WIB.  “Saya sedang poto copy buat tugas di kampus, sempat menunggu dan setelah selesai saya pun hendak membayar namun uangnya ketinggalan di mobil, ” ujar Sofia kepada cakrawalamedia.co.id, di Mapolsek Kalipucang Kamis (8/9) dinihari.

Ketika hendak mengambil uang dari dalam mobil, Sofia dikagetkan saat tubuhnya ada yang mendorong keras dari belakang yang dilakukan dua orang laki-laki, sementara satu orang lelaki lainnya menarik dari dalam mobil. “Pertamanya saya tidak berontak karena mengira teman becanda, karena ada tindak kekerasan saya pun akhirnya berontak dengan berusaha memencet klakson namun hanya bisa satu kali karena ketiga orang pelaku itu langsung mengikat tangan saya,” tuturnya.

“Walaupun tangan terikat, saya berusaha keras menendang-nendang kaca mobil hingga tendangan saya mengenai rahang salah satu pelaku. Diduga kesal, pelaku pun akhirnya melayangkan pukulan ke wajah hingga saya pun pingsan,” ungkapnya.

Sofia menambahkan, setelah satu jam pingsan, saya berikut ketiga pelaku melaju ke arah Selatan dan saya hanya tahu mobil melintasi kawasan Rawalo. “Setelah sampai di daerah Sidareja, salah satu pelaku menyuruh saya untuk menarik uang di ATM sebesar Rp 1,5 juta untuk beli bensin. Setelah uang ditangan, pelaku melanjutkan laju kendaraannya ke arah Pangandaran,” papar Sofia.

“Selama dalam perjalanan, kakak saya sempat menelepon dan bertanya kenapa saya belum pulang. Namun, salah satu pelaku merebut handpone dan bilang sama kakak, adik kamu saya culik dan langsung mematikan handpone nya,” tambahnya.

Sofia mengaku lega ketika mobil yang ditumpanginya itu di cegat oleh polisi dan warga. Namun, pelaku yang pegang stir bukannya berhenti tetapi malah menginjak gas.

“Karena panik dikejar oleh polisi dan warga, pelaku pun kehilangan kendali dan masuk ke jalur perkampungan yang buntu. Namun, mereka tidak cepat menyerah malahan hendak menabrak para warga yang menghalanginya, tapi ada seorang tukang ojeg yang berani berkorban motornya diarahkan ke depan mobil, sehingga mobil tidak bisa berjalan karena ban mobil terganjal motor dan akhirnya saya bisa selamat,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id ( Andriansyah )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *