KOTA TASIKMALAYA (CM)– Pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, ribuan orang tua siswa baru telah disibukan harus mengantar anaknya ke sekolah. Salah satunya di Sekolah Dasar Negeri Pengadilan 1 sampai 4.
Tak hanya di SD Pengadilan, seperti pantauan Cakrawala Media, hal tersebut pun terjadi di SD Tawangsari, SD Citapen, SD Manangga 1, SD Gunung Lipung, SD Galunggung dan SD Sukamulya Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Sebagian besar para orng tua menuturkan hal yang sama, khawatir terjadi penculikan pada anak-anaknya.
Eli Kaswili (51), Asal Seladarma, yang mengantar keponakannya, Khaerul Z Manggabrani yang baru masuk di SD Tawangsari. Ia merasa takut jika keponakannya tidak diantar kesekolah.
“ya, jika hari pertama masuk sekolah keponakan tidak diantar khawatir terjadi penculikan,” ujar Eli Krpada Cakrawala Media, Senin ( 25/7/2019).
Eli Mengatakan, Hal tersebut dilakukan untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana tidak, Khaerul yang ditinggal ayahnya karena meninggal dunia, sedangkan ibunya harus bekerja.
“Gak mungkin lah baru masuk ditinggal, minimal satu minggu berturut turut harus diantar. Khawatir terjadi penculikan, kecelakaan, nyasar gak nyampai ke sekolah dan lainnya,” Kata Eli.
Kepala Sekolah SDN Citapen ll, Yani Wiyani, dari lima SDN yang ada di Citapen hanya terisi 7 rombel dengan kapasitas maksimal 28 murid, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun di terima sesuai dengan kapasitas rombel dan sesuai dengan aturan berlaku.
Alhamdulillah tiap tahun SD pengadilan 2 tidak pernah kekurangan murid, bahkan tidak tertampung. Tetapi yang diterima hanya satu kelas, sesuai dengan kebutuhan, sisanya disalurkan ke SD Citapen 1-3-4 dan SD Tawang yang ada di kompleks ini
“Adapun menyangkut tanggungjawab guru dan Kepala Sekolah didalam kegiatan belajar mengajar kita akan laksanakan semaksimal mungkin, sesuai dengan tugas gurunya masing masing,” jeasnya.
Untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan, anak didik disaat melaksanakan kegiatan belajar, diharapkan orangtua murid memberikan kepercayaan kepada para pendidik.
Sementara itu dikatakan, Kepala Sekolah SDN Sukamulya, Noenoeng Rosnati, menyebutkan, PPDB tahun ajaran 2019-2020 mengalami penurunan dibanding dengan PPDB tahun ajaran 2018-2019.
“PPDB tahun ajaran 2018-2019 sebanyak 70 siswa. Tahun ajaran 2019-2020 sekarang ini sebanyak 68 siswa untuk 3 rombel dengan kapasitas 22-23 per rombel,” pungkasnya. (Edi Mulyana)