TASIKMALAYA, (CAMEON)-Tak ada yang mampu membendung gelora ini. Jika Allah sudah berkehendak, hati manusia akan bersatu, bergerak berada dalam barisan yang kokoh.
Demikian semangat yang terekam dalam Tabligh Akbar yang digelar di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, selasa (29/11/2016) malam. Ditengah guyuran hujan, seribuan jemaah tetap tumpah ruah.
Tabligh akbar yang digelar oleh Front Pembela Islam (FPI) bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI ini memang telah ditunggu sejak Selasa (29/11) siang. Hingga gelap datang, Ibu Kota Sukapura itu semakin dipadati jemaah.
BACA: Habib Riziq Tak Hadir, Semangat Umat Islam Tetap Tinggi
Para mustami dari pelosok Tasikmalaya dan wilayah Garut ini seperti yang kehausan dengan siraman ruhiah. Buktinya, sebelum acara ini dimulai hingga tengah malam tiba, mereka hampir tak beranjak dari duduknya.
Apalagi, tabligh akbar ini dihadiri sejumlah petinggi FPI dari DPW Jawa Barat. Meskipun rencananya akan menghadirkan imam besar FPI Habib Riziq dan batal, namun antusiasme massa tak surut.
Dalam tausiahnya, Habib Abdul kohar yang menggantikan Habib Riziq mengajak segenap kaum muslimin muslimat untuk tetap berada dalam bingkai ukhuwah, keimanan dan mnjaga kemuliaan Alquran.
“Apapun bentuknya,penista agama harus ditahan dan diadili agar terwjud keadilan bagi umat Islam. Takbiiir,” teriak Abdul Kohar yang disambut gema takbir oleh ribuan umat.
Penceramah lainnya, Wakil Ketua GNPF MUI kH Misbahul Anam mengaskan, aksi bela Islam sejatinya datang dari hati nurani umat Islam, bukan hanya karena FPI. Tapi, sisi keyakinan umat yang terusik oleh penista agama.
“Pointnya dari bela Islam adalah penegakan supremasi hukum. Tahan Ahok. Kalau polisi tidak bisa nahan ahok biar kami yang selesaikan secara syariat agama kami,” tegasnya.
Ia menyebutkan, aksi bela Islam III yang Insyaallah akan di gelar pada tanggal 2 Desember besok akan melibatkan umat Islam jauh lebih banyak dari aksi bela Islam II, 4 November kemarin. (dzm)