KOTA TASIK (CM) – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh Zullisya Devin Setiaharjana, seorang petenis meja muda berbakat dari PTM Mitra Bonsai Tasikmalaya. Kali ini, Zullisya berhasil merebut gelar juara dalam turnamen bergengsi Gebyar Indonesia, yang diinisiasi oleh PTM Surya Kencana di Kota Tasikmalaya.
Zullisya menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan lawan tangguh, Tio dari PTM Banjar, dalam pertandingan final yang penuh drama dan ketegangan. Dalam laga yang berlangsung pada Minggu malam itu, Zullisya membuktikan keterampilan luar biasanya di meja tenis.
Pada set pertama, persaingan sangat ketat dengan kedua pemain muda ini saling unjuk kemampuan terbaik. Namun, Zullisya akhirnya berhasil membuktikan ketangguhannya dengan memenangkan set pertama dengan skor tipis 11-9.
Tak butuh waktu lama bagi Zullisya untuk kembali bangkit. Pada set kedua, putra dari pasangan Dede dan Alvin Yulianti, yang kini duduk di bangku kelas sembilan SMPN I Kota Tasikmalaya, tampil lebih agresif dan terarah. Kepercayaan diri yang tinggi membawanya memenangkan set ini dengan skor 11-7. Keunggulan ini semakin memompa semangat Zullisya untuk melanjutkan performa cemerlangnya di set penentuan.
Pada set ketiga yang menentukan, Zullisya benar-benar membuktikan kualitasnya sebagai pemain berpotensi besar. Ia menyudahi pertandingan dengan kemenangan telak, memastikan gelar juara dengan skor akhir 3-0 di tangan.
Baca juga: Kolaborasi Udara dan Darat, Lanud Wiriadinata dan FKPAT Sambut Kemerdekaan di Galunggung
Setelah pertandingan, dalam suasana perayaan HUT RI ke-79, Zullisya mengungkapkan bahwa kemenangan ini diraih dengan kerja keras dan fokus. Menurutnya, Tio merupakan lawan yang sangat handal dan berpengalaman, sehingga dibutuhkan strategi dan ketenangan ekstra untuk mengalahkannya.
“Pertandingan tadi cukup berat, terutama sejak set pertama. Spin dari Tio memang cukup mematikan, tapi alhamdulillah, dengan kepercayaan diri dan semangat, saya bisa mengatasi dan mengembalikan bola dengan baik,” ujar Zullisya pada Minggu malam, 18 Agustus 2024.
Pengamat tenis meja sekaligus pembina PTMSI Kota Tasikmalaya, Wo Tjong How, mengakui bahwa hasil pertandingan antara Zullisya dan Tio di luar dugaan. Menurutnya, kendali bola yang dilakukan Tio sudah sangat baik, namun kelemahan fisiknya tampak menjadi titik lemah yang harus diperbaiki.
“Hasil ini sungguh di luar dugaan. Kedua finalis, baik Tio dari Banjar maupun Zullisya dari Tasik, berhasil menyingkirkan lawan-lawan senior mereka, membuktikan bahwa pemain junior juga bisa unggul dalam kompetisi,” ungkap Wo Tjong How, yang akrab disapa Tjong Tjong.
Sementara itu, Ketua PTMSI Kota Tasikmalaya, Mamat Rahmat, mengungkapkan kebanggaannya terhadap animo tinggi warga Kota Tasikmalaya terhadap olahraga tenis meja. Ia berharap agar event seperti ini bisa sering diadakan untuk mengasah keterampilan dan memunculkan lebih banyak atlet berbakat.
“Kemenangan Zullisya ini menjadi bukti bahwa PTM Mitra Bonsai Tasikmalaya telah berhasil membina talenta muda yang mampu bersaing di tingkat nasional. Prestasi ini juga menjadi motivasi bagi Zullisya untuk terus meningkatkan kemampuannya dan meraih lebih banyak gelar di masa depan,” ujar Mamat Rahmat.
Turnamen Gebyar Indonesia yang digelar oleh PTM Surya Kencana ini diikuti oleh 170 atlet muda berbakat dari berbagai daerah di Priangan Timur. Ajang ini menjadi tempat pembuktian kemampuan para petenis meja muda dan menjadi bagian dari perayaan HUT RI ke-79, menambah makna dan kebanggaan bagi para peserta yang berhasil meraih prestasi.
“Dengan kemenangan ini, Zullisya Devin Setiaharjana tidak hanya membawa pulang gelar juara, tetapi juga mengukir namanya di kancah olahraga tenis meja nasional,” tambah Mamat Rahmat.
Semangat juang, kerja keras, dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Zullisya harus menjadi inspirasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berusaha dan mengejar impian mereka.
Zullisya Devin Setiaharjana adalah bukti nyata bahwa bibit muda dari Tasikmalaya memiliki potensi besar untuk bersinar di panggung olahraga nasional, membawa harum nama daerah, dan memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya.