JAKARTA, (CAMEON) – Amerika sudah ratusan kali mencoba membunuh Fidel Castro, Presiden Kuba. Namun, semuanya selalu gagal. CIA dan FBI tak bisa menyentuhnya. Hingga akhirnya Castro meninggal dunia di usianya yang ke-90 tahun, Jumat, 25 November 2016.
Hari ini, Sabtu 26 November 2016, jenazahnya akan dikremasi. Adik Fidel Castro, Raul Castro yang kini menjabat Presiden Kuba, mengatakan, kakaknya itu menghembuskan napas terakhirnya pada pukul setengah sebelas malam, waktu setempat.
Presiden terlama Kuba itu tercatat sudah mau dibunuh sebanyak 634 kali. Berbagai cara ditempuh, mulai pil beracun, cerutu beracun, hingga pakaian menyelam yang mengandung zat kimia. Semuanya gagal.
Bagi Kuba, Fidel adalah ikon. Ia memimpin negara komunis itu selama hampir 50 tahun. Selama kepemimpinannya, Kuba tumbuh menjadi negara yang dicintai rakyatnya. Beberapa kebijakannya yang cemerlang adalah di sektor pendidikan dan kesehatan.
Fidel membabat buta huruf. Sekolah-sekolah digratiskan. Ia pun membuat kebijakan agar guru-guru mendatangi anak yang ingin belajar. Perhatian Fidel pada dunia kesehatan dibuktikan dengan membangun banyak klinik dan sekolah kesehatan.
Beberapa bulan lalu, tepatnya 13 Agustus 2019, rakyat Kuba merayakan ulang tahun Fidel yang ke-90. Ribuan warga turun ke jalan. Menari dan bernyanyi. Tiga bulan berselang, sahabat mantan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, itu meninggal dunia. (pey)