JAKARTA, (CAMEON) – Fidel Castro, Presiden Kuba, pernah berguru kepada Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, tentang bagaimana membangun negara yang mandiri. Negara yang tidak bergantung kepada negara lain.
Mereka memang dikenal bersahabat. Semasa hidupnya, keduanya mengambil jarak dengan Amerika Serikat. Tidak mau didikte negara lain. Tak heran, antara Fidel Castro dan Soekarno terbangun hubungan emosional yang kuat. Fidel pernah meminta saran kepada Bung Karno, begitupun sebaliknya. Soekarno pernah mengirimkan surat tentang kondisi Indonesia, setelah G30S/PKI.
Pada 1960, Soekarno terbang ke Kuba. Kesempatan itu tak disia-siakan Fidel. Ia berguru soal revolusi. Fidel memuji langkah Soekarno yang membuat Indonesia tidak bergantung kepada negara lain, dan ingin menirunya. Kuba ingin mandiri.
Soekarno menyarankan, untuk membangun negara yang mandiri harus memiliki kehormatan, kepandaian, dan menomorsatukan kemanusiaan. Kesejahteraan umum harus menjadi prioritas. Rakyat mesti tenang dan nyaman hidup di negaranya.
Saran itu dijalankan Fidel. Ia menasionalisasikan semua bisnis milik Amerika Serikat yang ada di Kuba. Amerika geram. Hubungan diplomatik diputus. Kuba diembargo. Selama kepemimpinannya, Kuba tumbuh menjadi negara yang dicintai rakyatnya. Beberapa kebijakannya yang cemerlang adalah di sektor pendidikan dan kesehatan.
Fidel membabat buta huruf. Sekolah-sekolah digratiskan. Ia pun membuat kebijakan agar guru-guru mendatangi anak yang ingin belajar. Perhatian Fidel pada dunia kesehatan dibuktikan dengan membangun banyak klinik dan sekolah kesehatan.
Bagi Kuba, Fidel adalah ikon. Ia memimpin negara komunis itu selama hampir 50 tahun, sejak 1959. Pada 2008, lantaran factor usia dan kesehatannya, Fidel menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul Castro.
Baca: Fidel Castro Mau Dibunuh Sebanyak 634 Kali, Ia Akhirnya Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun
Kini, Fidel Castro telah meninggal dunia. Ia meninggal dunia di usianya yang ke-90 tahun, Jumat, 25 November 2016. Hari ini, Sabtu 26 November 2016, jenazahnya akan dikremasi. Adik Fidel Castro, Raul Castro yang kini menjabat Presiden Kuba, mengatakan, kakaknya itu menghembuskan napas terakhirnya pada pukul setengah sebelas malam, waktu setempat. (pey)
Foto: sejarah indonesia