NEW YORK – Bagi beberapa kalangan, makanan vegetarian nampaknya tidak asing lagi. Khususnya kalangan wanita, pola makan vegetarian seringkali dijadikan diet.
Bahkan, pola makan seperti ini dianggap sangat sehat. Akan tetapi, bagi para ahli kesehatan, pola makanan seperti tidak sehat. Para ahli mengatakan, pola makan vegetarian dapat menyebabkan kekurangan protein. Di mana protein dapat membangun enzim, hormon, antibodi dan hemoglobin dalam tubuh.
Salah satu Ahli Gizi dari Superfood Shona Wilkinson mengatakan, bila ingin menjadi vegetarian, kebutuhan protein daam tubuh harus tercukupi setiap harinya.
”Kebutuhan protein dengan konsentrasi paling tinggi terdapat dalam makanan hewani,” ungkap Shona dilansir di Daily Express, Senin (16/1).
Dalam satu porsi makanan, rata-rata dada ayam bisa mengandung protein 25 hingga 30 gram protein, lalu ikan fillet mencapai 20 gram dan dua telur sekitar 12 hingga 16 gram.
Di sisi lain, dalam makanan nabati porsi rata-rata beras merah mencapai enam gram protein, 100 gram kacang dimasak mendapai sembilan gram. Untuk sayuran, brokoli dianggap makanan yang memiliki protein yang paling tinggi. Yakni, menyediakan sekitar enam gram protein.
Shona percaya setiap harinya kadar protein dalam tubuh harus dicukupi setiap harinya. Apalagi untuk orang dewasa. Dia menganggap pola makan vegetarian tidak bisa menyerap protein yang dibutuhkan.
”Dengan melakukan pola makanan vegetarian, kita akan kesulitan mendapatkan protein yang dibutuhkan dalam tubuh,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, vitamin B12 sangat sulit didapat dalam makanan nabati. Ketika kekurangan zat tersebut, seseorang akan memiliki Kardiovaskular, penyakit Alzheimer dan kondisi kronis lainnya.
Jangka pendek, lanjut dia, seseorang akan terserang penyakit anemia. Gejela awalnya, sering merasa kelelahan. Seperti, sakit kepala, jantung berdebar dan kehilangan nafsu makan.
Dalam jangka panjang dapat mencakup masalah saraf seperti kesemutan dan mati rasa.
Kemampuan membawa oksigen juga dapat menyebabkan masalah untuk para vegetarian.
Salah satu contoh, Maria Strydom dari Australia yang meninggal mendaki Gunung Everest.
”Dalam kasus tersebut, para ahli kesehatan berpendapat kematian Maria disebabkan karena pola makan vegetarian yang dilakukan,” pungkasnya. (Putri)