JAKARTA (CM) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) pada Desember 2017 mencapai 14,04 juta orang pengunjung. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Direktur Statistik KTIP, Titi Kanti Lestari pada 2016 kunjungan wisman hanya mencapai 11,79 juta orang pengunjung.
”Khusus pada Desember 2017 mencapai 1,15 juta kunjungan, mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen,” ungkapnya, belum lama ini.
Akan tetapi, lanjut dia, jumlah kunjungan wiswan reguler melalui 19 pintu utama pada Desember 2017 mengalami penurunan sebesar 5,77 persen.
Selain itu, di delapan pintu masuk utama wisman juga megalami penurunan. Paling tinggi di Bandara Sepingan, Kalimantan Timur yang mencapai 50,26 persen. Diikuti Bandara Ngurah Rai, Bali 29,83 persen. Lalu, Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat 25,72 persen.
”Sedangkan penurunan terendah terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara sebesar 3,43 persen,” katanya.
Sementara itu, kenaikan jumlah kunjungan wisman regular Desember 2017 terjadi di beberapa pintu masuk utama. Paling tinggi terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sebesar 124,79 persen. Kenaikan paling rendah terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur sebesar 4,70 persen.
Pada Desember 2017, wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB) mencapai 154,97 ribu kunjungan, mengalami kenaikan sebesar 172,63 persen jika dibanding Desember 2016. Pada tahun sebelumnya, hanya sebanyak 56,85 ribu kunjungan.
”Demikian pula, jika di banding November 2017, wisman yang berkunjung melalui PLB mengalami kenaikan sebesar 17,16 persen,” ucapnya.
Selain itu, wisman yang berkunjung melalui pintu lainnya pada Desember 2017 mengalami penurunan sebesar 16,36 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Namun, mengalami kenaikan sebesar 12,36 persen jika dibanding November 2017.
“Dari 1,06 juta kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama Desember 2017. Diantaranya dilakukan wisman berkebangsaan Singapura 17,70 persen, Malaysia 13,48 persen, Australia 7,66 persen, Tionghoa 6,54 persen dan India 4,68 persen,” pungkasnya. (Nita Nurdiani Putri)