KOTA TASIK (CM) – Anak-anak penyandang tuna rungu di Kota Tasikmalaya menghadapi tantangan besar dalam perkembangan sosial mereka. Namun, peran komunitas pegiat sosial dan relawan disabilitas menjadi sangat penting dalam mendukung mereka.
Di Kota Tasikmalaya, anak-anak tuna rungu memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama dengan anak-anak lainnya untuk bersosialisasi, bermain, dan berkumpul. Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan bersekolah. Salah satu komunitas yang fokus pada anak-anak penyandang disabilitas tuna rungu di kota ini adalah Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya.
Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya, Fokus pada Isu-isu Disabilitas Rungu
Pada peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli setiap tahunnya, Annisa Zuyyina Agustina, inisiator Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya, berbagi cerita. Annisa, yang juga berprofesi sebagai guru, menjelaskan bahwa Metamorfrosa adalah komunitas sosial yang didirikan untuk menangani isu-isu yang dihadapi anak-anak penyandang disabilitas tuna rungu. Komunitas ini resmi berdiri pada 21 November 2021 dan diinisiasi oleh Annisa bersama beberapa co-founder lainnya seperti Rizal, Fahmi, Bambang, Aqso, Hasbi, dan Mohammad Raju Idham.
Struktur Kepengurusan dan Program Metamorfrosa
Pada awal berdirinya, komunitas ini terdiri dari delapan pengurus utama, termasuk Annisa sebagai Ketua Umum, Rizal sebagai Sekretaris, dan Aqso sebagai Bendahara. Mereka juga memiliki divisi khusus untuk media sosial dan pendidikan, yang dipimpin oleh Fahmi dan Bambang. Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kota Tasikmalaya agar lebih inklusif dalam memperlakukan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Para Pedagang Komplek Olahraga Dadaha Datangi Kantor UPTD, Tuntut Janji yang Tertunda
Annisa menekankan bahwa komunitas ini juga berjuang untuk meningkatkan aksesibilitas sarana dan prasarana di Kota Tasikmalaya. Teman-teman Tuli di komunitas ini seringkali kesulitan dalam mendapatkan akses informasi tentang lowongan pekerjaan maupun layanan pendidikan. Mereka juga menghadapi tantangan dalam bertransaksi di bank atau berkonsultasi dengan dokter karena petugas tidak memahami cara berkomunikasi yang benar.
Mengubah Perspektif Masyarakat melalui Edukasi
Annisa berharap Metamorfrosa dapat mengubah perspektif masyarakat terhadap penyandang disabilitas dan menjadikan Kota Tasikmalaya lebih inklusif. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membuka kelas bahasa isyarat untuk umum. Kelas ini diadakan di beberapa tempat yang mudah diakses. Selain itu, Metamorfrosa aktif berkolaborasi dengan komunitas, dinas, pengusaha, media, dan berbagai stakeholder lainnya, baik di dalam maupun luar kota, untuk mencapai visi ‘Mewujudkan Kota Tasikmalaya menjadi kota yang lebih inklusif’.
Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Untuk memaksimalkan pencapaian tujuan, Metamorfrosa juga berkolaborasi dengan UPTD Pengelola Dadaha yang memfasilitasi tempat di ruang Auditorium Gedung Creatif Center. Annisa mengapresiasi kolaborasi ini dan berterima kasih kepada Pak Dedi Otoy atas kesediaannya memberikan ruangan di GCC.
Misi dan Program Unggulan
Metamorfrosa memiliki misi yang mencakup publikasi informasi terkait isu-isu disabilitas, inisiasi pergerakan yang mendukung terpenuhinya hak dan kewajiban teman-teman disabilitas, serta kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyelenggarakan program. Keberhasilan komunitas ini tidak lepas dari dedikasi para anggotanya yang saat ini berjumlah 49 orang, termasuk pengurus dan volunteer dengan latar belakang pendidikan yang beragam.
Beberapa program unggulan yang telah dan masih dilaksanakan antara lain Nongkrong Inklusif, Self Development Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya, OBAMA (Olahraga Inklusif Bareng Metamorfrosa), Senin Inklusif, konten edukasi di media sosial, dan ucapan hari besar dalam bahasa isyarat.
Dukungan dari Pegiat Sosial
Aris Rachman, seorang pegiat sosial yang juga guru di salah satu SLB Kota Tasikmalaya, mengungkapkan pentingnya peran komunitas seperti Metamorfrosa dalam membantu anak-anak penyandang tuna rungu untuk berkembang secara sosial dan mendapatkan hak-haknya. Ia berharap dengan berbagai program edukasi dan kolaborasi yang dijalankan, komunitas ini akan terus menciptakan Kota Tasikmalaya yang lebih inklusif dan ramah disabilitas.
Dengan berbagai inisiatif dan kolaborasi yang dilakukan, Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya berupaya menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitar dan membantu mewujudkan Kota Tasikmalaya menjadi kota inklusif yang ramah terhadap disabilitas.