BANDUNG, (CAMEON) – Peneliti dan Dosen ITB, T. Bachtiar mengatakan sungai Citarum yang bersih dari zat kimia dari pabrik hanya tujuh kilometer. Aliran sungai yang bersih itu berada di kawasan Bandung Barat, yaitu sekitar Sanghyang Poek, Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Heuleut.
“Adanya bendungan dan Danau Saguling ternyata dapat menbantu menyaring zat kimia yang mengalir ke aliran selanjutnya,” kata Bachtiar ditemui belum lama ini.
Kata dia, air yang terdapat di Danau Saguling dibagi dua aliran. Aliran yang masuk melalui bendungan akan masuk ke Sanghyang Poek, Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Heuleut.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan pihaknya, air di tiga sanghyang ternyata memiliki kejernihan yang berbeda dari air sebelum bendungan. Air di aliran tersebut terlihat sangat jernih dan sejuk. “Aliran air di sana masih bisa dijadikan untuk olahraga arung jeram,” ucapnya.
Sedangkan air yang tidak disaring di Danau Saguling, air dialirkan dengan mengggunakan pipa yang sampai keluar Sanghyang Heuleut. Dia menegaskan, air dialiran tersebut kembali tercemari dengan zat kimia pabrik.
Dalam hal ini, pemerintah pusat maupun provinsi dan daerah harus menyatakan ketegasannya. Terutama mengenai pabrik yang tidak menggunakan IPAL. Dia menerangkan, setiap pabrik harus pula dibangun IPAL untuk mendaur ulang limbah yang dihasilkan. “Pemerintah dalam hal ini jangan sampai kalah dengan perusahaan swasta,” ujarnya.
Diakui olehnya, pihak swasta memang hanya memberikan pajak, tetapi apakah sebanding dengan limbah dan pencemaran lingkungan yang dihasilkan. Dalam hal ini, semua pihak perlu bekerjasama guna menuntaskan masalah tersebut. cakrawalamedia.co.id (Nta)