CIMAHI, (CAMEON) – Cuaca ekstrim yang melanda Indonesia, termasuk di Cimahi, Jawa Barat dikhawatirkan berpotensi pada bencana alam. Pasalnya, hujan lebat akhir-akhir ini kerap turun yang berpotensi banjir.
Bukan hanya hujan lebat, tapi cuaca ekstrim ini terkadang membuat suhu udara malah semakin meningkat.
Menurut data yang diperoleh dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca seperti ini diakibatkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang terdapat di Sumatera Utara, Sulawesi Tengah hingga Papua.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelembapan udara tinggi di sebagian besar wilayah di Indonesa dan mendukung proses pertumbuhan awan hujan.
Menanggapai cuaca ekstrim, Kepala BPDN Kota Cimahi, Dani Bastian mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan cuaca yang tidak menentu ini.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah pada aliran sungai yang bisa berdampak pada potensi banjir,” imbuhnya saat dihubungi, Kamis (1/9/2016).
Untuk itu, kata Dani, sebagai badan yang bertugas menanggungulangi bencana, pihaknya selalu siap siaga selama 24 jam.
“Kita tetap siaga, waspada dan kita stay di markas BPBD Jln. Cihanjuang, Cimahi,” katanya.
Menurut Dani, cuaca saat ini memang sedang ekstrim. Artinya, cuaca di Indonesia, termasuk di Cimahi sulit untuk diprediksi.
“Tidak bisa diprediksi bisa saja hujan bisa tidak. Seperti sekarang mendung, apakah hujan atau tidak?,” ucapnya.
Dengan beranggotakan 29 orang, lanjut Dani, BPBD selalu siap siaga mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dengan adanya cuaca ekstrim ini.
Selain itu, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan OPD lainnya yang terkait. “Kita mengantisipasi, kemudian kita tetap berkoodinasi dengan unsur SKPD lainya yang terlibat dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrim,” terangnya.
Menurut Dani, semua wilayah di Kota Cimahi harus diwaspadai. “Tidak saja Selatan, Utara, Tengah diwaspadai. Kalau Utara jelas ada tebing dan ketinggian, potensi longsor, Selatan jelas banjir,” katanya.
Sampai saat ini, terang Dani, belum ada laporan mengenai bencana di Kota Cimahi yang diakibatkan cuaca ekstrim.
“Kalau banjir skala besar sampai hari ini tidak ada laporan,” ucapnya.
Menurut prakiraan cuaca yang dirilis BMKG pusat, pada 1-2 September 2016, Kota Cimahi berpotensi hujan sedang dengan suhu 20-29 derajat celcius, kelembapan mencapai 58-91%, kecepatan angin mencapai 15 km/jam arah Tenggara. cakrawalamedia.co.id (Rizki)