KOTA TASIKMALAYA (CM) – Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menilai bahaya komunisme saat ini masih tetap mengancam keselamatan, keamanan, ketentraman, kedaulatan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, bagaimanapun Indonesia telah menyatakan kemerdekaan, rongrongan kepada bangsa dan tanah air tentu akan selalu hadir.
“Kuncinya, kita harus tetap menjaga nilai kesatuan nilai kebangsaan dan menjaga nilai kebudayaan kita. Artinya, hari bersejarah Pancasila ini harus dijadikan perekat bangsa. Sudah tidak ada lagi idiologi kita selain Pancasila. Pancasila adalah harga mati,” paparnya, usai memperingati Hari Kesaktian Pancasila di halaman Bale Kota Tasikmalaya, Senin (30/09/2018). Jika berbicara 4 pilar kebangsaan mulai dari Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, lanjut budi, tak bisa diganggu gugat.
“Apalagi jika menyikapi persoalan banyaknya informasi yang beredar mengenai kebangkitkan PKI di berbagai media sosial maupun yang dipergunjingkan, oleh semua kalangan di tengah kehidupan dan hiruk pikuk masyarakat. Tentu kita serahkan saja kepada TNI yang memiliki tugas pertahanan negara, biar nanti dilihat dan diteliti, apakah isu tersebut sudah menjadi bagian daripada rongrongan terhadap Negara. Terkecuali menyangkut masalah keamanan, kenyamanan kita serahkan ke Polri yang berwenang,” teganya.
Selain Wali Kota, upacara peringatan dihadiri Wakil Wali Kota Tasikmalaya, M Yusuf, Sekertaris Daerah, Ivan Dicksan, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf, Komandan Lanud Wiriadinata, Letkol PNB M. Pandu Adi Surabrata. S.H. Kodim 0612 yang diwakili, Danbrigif Raider 13/1 Kostrad Galuh, Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya, para Kepala Dinas, Camat dan tamu undangan lainnya. (Edi Mulyana)
BACA JUGA: Kasus Dugaan Suap APBN-P 2018, Tersangka YP Terima Uang dari Wali Kota Tasik?
Discussion about this post