KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Badan Narktika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, secara mendadak melakukan tes urine kepada para PNS, ditengah acara kegiatan Kesbangpol Kota Tasikmalaya, Kamis (22/12/2016).
Kegiatan yang dihadiri PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) level Camat, Lurah dan beberapa pegawai Setda ini sempat membuat kaget. Meski begitu, mereka tetap ikut tes urine.
Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Tuteng Budiman menuturkan, sidak tes urine ini secara sengaja dilakukan secara tiba-tiba. Tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
“Sengaja, biar semua ASN (yang pakai Narkoba) kedapatan. Kalau tidak secara mendadak di khawatirkan tidak ada,” katanya, disela tes urine.
Aksi ini, klaim dia, sebagai bukti bahwa BNN di Kota Tasikmalaya peduli atas pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang.
“Kami melakukan sidak tes urine tidak main-main, tidak pilih-pilih bulu. Buktinya sekarang ini di kalangan Pegawai ASN, biar nanti bisa menjadi contoh bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan, Sidak BNN seperti ini akan dilakukan secara kontinyu kepada semua kalangan. Pola yang sama diterapkan, jika akan tes urine tidak akan memberikan informasi terlebih dulu.
Dalam tes urine kali ini, pihaknya belum bisa langsung mendapatkan hasil. Dan belum bisa menyampaikannya kepada khalayak.
Tapi, prediksi dia, jika melihat dari pengalaman sebelumnya, belum ada ASN Kota Tasikmalaya yang terindikasi menyalahgunakan Narkoba.
“Kami harapkan semoga hasil tes urine semua ASN tidak ada yang teridikasi. Kalau pun ada kami akan melakukan pemeriksaan secara lanjutan biar di ketahui penyebabnya,” ujarnya.
Ditempat sama, Camat Tawang Budi Rahman, mengapresiasi sidak BNN ini. Kegiatan tes urine sangat tepat dalam momentum semua pegawai kumpul.
“Semua pegawai yang hadir mereka tidak tahu bakal ada tes urine dari BNN. Bagi kami ini suatu kebetulan, jadi gak usah repot-repot nge-lab air kencing ke dokter, mendingan sekarang meumpeung geratis sama BNN,” bebernya.
Ia menyarankan, langkah baiknya sidak BNN juga menyasar ke tempat-tempat nongkrong anak remaja, tempat nongkrng para geng motor, clup mobil, dan tempat-tempat hiburan yang potensinya terbilang rawan. (Edi Mulyana).