DKI JAKARTA (CM) – Komisi I DPR RI melakukan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet untuk penanganan Covid-19 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021).
Tim diterima langsung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI sekaligus Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad), Dudung Abdurachman dan Koordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono.
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengapresiasi peran dan kontribusi tenaga kesehatan TNI yang sejak awal berperan dalam penanganan pandemi Covid-19. Namun, ia menyayangkan adanya wacana pemotongan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pandemi Covid-19.
“Kami mendapatkan informasi bahwa tunjangan nakes dipotong 50 persen. Sisi lain, volume pekerjaan (nakes) ini semakin meningkat jadi rasanya kurang manusiawi kalau tunjangan nakes malah dipotong,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid mengatakan, kunjungan ini dalam rangka menyerap masukan dan aspirasi terkait sejauh mana kesiapan beserta fasilitas kesehatan RSD Wisma Atlet dan 109 RS darurat lainnya yang telah disiapkan TNI sebagai bagian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Bagaimana kesiapan RS Darurat Wisma Atlet maupun RS TNI apa kurang lebih kebutuhan yang dapat kami bantu dari sisi fungsi pengawasan dan anggaran. Masukan ini akan menjadi tambahan isu yang akan dibahas bersama Kementerian Pertahanan,” katanya.
Meutya mengatakan, TNI mengemban tugas pokok dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Sebagai bagian dari tugas OMSP, maka peran TNI dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sangatlah krusial. Untuk itu, Komisi I DPR RI sepakat bahwa peran TNI terutama dalam percepatan penanggulangan Covid-19 ini perlu mendapatkan dukungan anggaran.
“Memang kondisi biaya ideal yang kita harapkan belum tentu semua akan tercapai, tetapi kami akan berusaha agar aspirasi bapak-bapak bisa diakomodir dan mendapatkan kejelasan,” pungkasnya. (Deni/rilis)