TASIKMALAYA – Ary Muhammad Fadlurahman misuh-misuh. Siswa kelas 6 SDIT Cipansor Kabupaten Tasikmalaya ini tak hentinya bercerita. Gembira bercampur banyak asa.
“Aku sudah beres ujian sekolah. Nunggu pelulusan,” katanya, saat ditemui di kediamannya, Kampung Pesantren Pagerageung Kaler RT 03/07 Desa/Kec.Pagerageung Kab.Tasikmalaya, Minggu (30/05/2021).
Adi, sapaan karib bocah ini mengungkapkan, setelah lebih dari setahun belajar secara on-line, kini dalam sepekan terakhir dia sudah kembali ke sekolah. Belajar beberapa hari, lalu dilanjutkan dengan ujian sekolah sebagai syarat mendapatkan ijazah tingkat dasar.
“Mau masuk SMP di pesantren. Semoga pas tahun ajaran baru nanti bisa tatap muka, bertemu dengan bapak ibu guru dan teman-teman,” katanya penuh semringah.
Di tempat sama bersama Adi, Lakeswara Putra Rinanto menyebutkan bahwa dirinya akan mulai bersekolah tatap muka pada pekan depan, atau tepatnya di pekan kedua bulan Juni. Siswa kelas 3 SDN 1 Pagerageung ini pun sudah tidak sabar kembali sekolah.
“Udah mau sekolah. Kangen memakai baju seragam dan bermain dengan teman-teman di sekolah,” katanya.
Di wilayah Kota Tasikmalaya, rencana belajar tatap muka juga sudah bersiap digelar. Para siswa diagendakan mulai masuk sekolah pada Senin (31/05) ini.
“Iya, udah masuk sekolah. Langsung ujian semester,” kata Gaza Nashir Hisyam, siswa SDN Sirnagalih Indihiang Kota Tasikmalaya, saat ditemui di dekat Bakso Japri Indihiang, Minggu (30/05).
Meski senang, tapi siswa kelas 4 ini mengaku bingung akan memakai baju seragam. Pasalnya, pakaian putih merah yang biasa dia gunakan sudah kekecilan.
“Hehe, enggak kerasa seragam udah kekecilan. Jarang dipakai sih, sejak kelas 3 dulu. Adik aku juga sama, siap sekolah dan bingung seragamnya banyak yang nggak muat,” katanya seraya menyebut adiknya, Ginan, yang masih duduk di kelas 2 SD.
Salah seorang guru, Indria Hafsari, S.Pd.I, menjelaskan bahwa belajar tatap muka sudah dipersiapkan oleh pihak sekolah jauh-jauh hari. Baik itu di bawah Dinas Pendidikan maupun Kementrian Agama RI.
“Kita sudah beberapa kali menggelar simulasi. Sudah dipantau juga oleh beberapa pihak terkait. Belajar tatap muka sambil tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya, di Pagerageung, Minggu (30/05).
Guru kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Rasyid Pagerageung Kab.Tasikmalaya ini berharap, belajar tatap muka dapat digelar dengan lancar sesuai harapan. Sehingga para guru dan siswa dapat kembali menikmati suasana belajar mengajar dengan penuh kegembiraan.
“Kita berharap belajar bisa bersama dengan para siswa. Kami para guru sudah rindu suasana seperti dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Pemerintahan setempat, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tasikmalaya hanya untuk ujian kelas 6 SD yang yang akan keluar sekolah.
“Ya jadi pembelajaran tatap muka itu keinginan sekolah, terutama sekolah dasar. Karena di akhir semester ini untuk ujian sekolah kenaikan kelas maupun kelulusan ingin tatap muka,” kata dia, akhir pekan lalu.
Budiaman menuturkan, hampir semua sekolah negeri sudah mempersiapkan untuk sekolah jarak jauh. Namun, belajar tatap muka kali ini sebagai persiapan tahun ajaran baru walaupun dengan momen ujian sekolah.
“Kita akan evaluasi untuk melihat apakah ada kekurangan. Mudah-mudahan tidak ada, sehingga di bulan Juli kita sudah siap untuk pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.
Adapun melihat perkembangan Covid-19 secara keseluruhan, dikutip dari https://covid19.go.id, saat ini harapan untuk pemulihan semakin besar. Data terakhir menyebutkan, pasien sembuh terus meningkat mencapai 1.659.974 orang.
Perkembangan pasien sembuh per 29 Mei 2021, jumlahnya sudah melebihi angka 1,6 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.659.974 orang dengan persentasenya di angka 91,7%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 5.417 orang. (Fatria)