Kolom

Anti-Klimaks Nuklir Korut dan Pilkada DKI, Klimaksnya Asmara Titanic

203
×

Anti-Klimaks Nuklir Korut dan Pilkada DKI, Klimaksnya Asmara Titanic

Sebarkan artikel ini

Bagi saya seharusnya ada “Koma.” Tanda baca ini tepatnya dipakai saat menginjak tanggal 15 April 2017 kemarin. Setelah melewati energi yang dahsyat untuk sebuah perhelatan Pilkada di DKI. Disitulah rambu untuk rehat sejenak sebelum pemungutan suara 19 April kemudian.

Alih-alih ada koma, tanda seru malah muncul beribu-ribu jumlahnya. Justru semakin menjadi. Aksi kampanye hitam didunia nyata dan maya terus berkecamuk. Adu urat dan emosi semakin menempel hingga menjelang pencoblosan. Prediksi DKI akan genting sempat menjadi momok menakutkan.

Dihari yang sama, 15 April 2017, tanda seru bagi kedamaian dunia berguncang. Jutaan tanda seru sebagai warning ada dalam benak setiap kepala negara, terutama mereka yang ada kaitannya dengan Semenanjung Korea.

Dihari itu adalah menjelang perayaan peringatan HUT ke-105 kelahiran pendiri Korut, Kim Il-sung. Bukan perayaanya yang membuat gentar, tetapi dihari itu ada berita bahwa Korea Utara siap melakukan uji coba nuklir keenam. Negara komunis ini ingin unjuk gigi menentang gertakan presiden AS Donald Trump.

Sejujurnya saya sangat tertarik dengan berita-berita tentang Korut. Penasaran saya dibuatnya. Negara yang merdeka dari Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945, beda dua hari dengan Indonesia kita, mengingatkan saya pada buku dan diskusi tentang filsafat Marxis-Leninist jaman muda dulu.

Heroik saya membaca kisah Jendral Kim IL Sung. Seorang pendiri bangsa yang dilahirkan dari keluarga yang miskin di daerah Mangyungdai pada tanggal 15 April tahun 1912. Dia merintis perjuangan membangun negara ini dari gerakan kecil, dari kelompok diskusi dan bedah buku.

Hari kelahiran Kim Il-Sung disebut sebagai ‘Hari Sang Matahari’ oleh rakyat Korut. Kim Il-Sung merupakan kakek dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-Un. Seperti biasa, peringatan ini diisi dengan parade militer besar-besaran yang digelar di ibu kota Korut, Pyongyang.

Dan Kim Jong-un, pemimpin muda perhatian dunia ini, tak hanya memperingati kematian sang kakek saja. Pria dengan potongan rambut ciamik ini tak pula hanya parade militer, tetapi jauh dari itu. Ia menentang kecaman internasional.

Kim Jong-un menyatakan siap melakukan serangkaian uji coba rudal sembari berusaha menyempurnakan senjata nuklir yang mampu menyerang daratan AS. Kim Jong-un sepertinya ingin menjawab ancaman-ancaman Presiden AS, Donald Trump.

Aih, membaca berita-berita Korut ini seperti kecanduan kisah bersambung. Korut makin beringas mengancam AS jika terus mengerahkan armadanya ke Semenanjung Korea. Disisi lain, AS tidak mau diremehkan anak kecil. Donal Trump pun memerintahkan agar Kapal Perang mendekati Semenanjung Korea.

Ajaibnya, hiruk pikuk Indonesia yang akan melakukan pemungutan suara pada 19 April 2016 dibuat geger dengan konflik Korut vs AS. Iya. Kapal induk bertenaga nuklir AS yang diperintahkan Donald Trump terlihat di Selat Sunda Indonesia.

Seperti dilansir The New York Times, Rabu 18 April 2017, foto kemunculan kapal induk AS di dekat perairan Indonesia itu dirilis oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Kagetlah. Keberadaan kapal perang bernama Carl Vinson di peraairan Indonesia ada apa? Bukankah Semenanjung Korea berjarak 3.500 mil.

Belum selesai tanda tanya itu, tersiar kabar bahwa uji coba senjata nuklir Korut gagal. Penikmat episode tahan nafas lagi. Kabar mengenai rudal balistik antarbenua yang bisa diluncurkan dari kapal selam dengan submarine launch ballistic missile (SLBM) punya Korut itu belum ada kabar terbaru.

Tapi di Jakarta, tanggal 19 April ini, Pilkada sukses digelar. Kekhawatiran akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama dalam hal keamanan di ibu kota sirna. Sang petahana, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengakui kekalahan dari penantangnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Suasana malah mencair beberapa jam setelah hasil hitung cepat sejumlah lembaga survey dirilis. Basuki-Djarot yang ada dalam koalisi gemuk ini mengajak rivalnya bergandengan tangan membangun Jakarta yang lebih baik. Kisah Pilkada sebentar lagi selesai dengan happy ending.

Lalu bagaimana dengan peringatan kematian pendiri Korut Kim Il Sung? Satu hal yang pasti dan baru “ngeh” ternyata tanggal lahir pemimpin Korut ini berdampak pada cerita dua kapal. Kapal AS yang diperintahkan Donal Trump dan kisah Titanic.

Uniknya, tanggal lahir Kim Il Sung ini beda sehari dengan kisah tenggelamnya kapal pesiar terbesar Titanic. Kapal ini tenggelam pada tanggal 14 April 1912, sementara Kim Il Sung menurut biografi terpercaya lahir pada 15 April 1912.

Kapal Titanic yang diagungkan sebagai kapal termewah di dunia itu tenggelam bersama 1.517 penumpang dan 2.201 awak kapal di Samudera Atlantik. Dalam filmnya, ada kisah asmara penumpang kapal yang sangat menyentuh.

Tanggal tanggal 10 April 1912, Titanic melakukan pelayaran perdananya dari Southampton Inggris, menuju New York Amerika Serikat. Setelah berlayar selama empat hari, tepatnya pada 14 April 1912 dini hari, kapal ini karam karena menabrak gunung es.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *