Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Manasuka · 20 Des 2016 22:28 WIB ·

Angkat Budaya Kuno Jawa dalam Film SUNYA


					Angkat Budaya Kuno Jawa dalam Film SUNYA Perbesar

BANDUNG, (CAMEON) – Perjalanan hidup seseorang untuk mencapai spiritual akan berbeda satu dengan dengan yang lainnya. Seperti halnya tokoh bernama Bejo dalam film berjudul “SUNYA” mengisahkan perjalanan spiritual yang surealis dan enigmatik.

Bejo kecil sering mengalami kejadian yang aneh. Seperti bertemu seorang gadis kecil yang menghilang di pinggir hutan. Lalu, melihat peri-peri menari untuknya dan ditemani sahabat gaib bernama Rohman yang melindunginya. Serta Raksasa Buto yang ingin jadi sahabatnya.

Saat dewasa, orang-orang sekitar menuduh Bejo memelet perempuan idamannya, Raisya. Bejo menerima kabar dari rumah sakit bahwa neneknya sekarat, tapi dokter tidak menemukan penyakit apapun. Sang nenek tidak bisa menjadi sehat ataupun meninggal dunia.

Kesembuhan neneknya terkait dengan sebuah tradisi pengabdian pada orang tua. Bejo mengupayakan perklenikan untuk menyembuhkan sang Nenek. Belakangan terungkap bahwa ada konsekuensi serius yang berhubungan dengan masa kecilnya yang misterius.

Film yang dirilis pada 6 Oktober 2016, ditulis sekaligus disutradarai oleh Harry Dagoe Suharyadi telah banyak diapresiasi. Film bergenre thriller dengan latar belakang budaya kuno Jawa. Di dalam film tersebut, penonton akan sering menemukan unsur rasional dan klenik secara beriringan.

Menurut Sang Sutradara Harry Dagoe, film produksi Sinema Jiwa ini diilhami dari cerpen Eka Kurniawan: Jimat Sero. “Kita terkadang bosan dengan suguhan film yang itu-itu saja. Sehingga, saya mulai membuat film tersebut,” jelas Harry saat diskusi di Institut Français Indonesia (IFI) Bandung, Senin (19/12).

Sementara, Kritikus Hikmat Darmawan menyebut Sunya sebagai salah satu film Indonesia terkuat tahun 2016. Di media sosial, sineas Hollywood seperti Brett Ratner dan Paul Haggis menyatakan antusiasnya untuk me-nyaksikan film ini. “Bersama 2 film lain, Sunya berkompetisi di Asian Film Festival JAFF pada awal Desember 2016,” ungkapnya.

Sunya resmi terpilih menjadi film semi finalis berkompetisi pada Hollywood Film Festival di Los Angeles, Amerika Serikat, dan Malta International Film Festival. Sunya juga menjadi nominator untuk film, sutradara dan konsep original terbaik pada Piala Maya 2016 yang sedang berlangsung. (Putri)

Artikel ini telah dibaca 312 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Peran Aktif Bank BTN dalam Pembiayaan Rumah Rakyat dan Dukungan DPR

14 Juni 2023 - 14:09 WIB

Cara Hitung Harga Emas dan Kadarnya dengan Mudah

5 Mei 2023 - 14:50 WIB

Cara Hitung Harga Emas dan Kadarnya dengan Mudah

Resep Oseng Tempe Kacang Panjang: Cara Mudah dan Lezat Membuat Hidangan Sehat di Rumah

3 Mei 2023 - 10:16 WIB

Beberapa Pilihan Menu Makanan untuk Berbuka Puasa di Hari Pertama

23 Maret 2023 - 14:29 WIB

Tiga Ruang Kelas di SDN Cibacang 2 Padalarang Terancam Ambruk

15 Februari 2023 - 08:50 WIB

Berita Kehilangan STNK Motor Honda Beat Sporty Nopol D 6610 UEP

12 Februari 2023 - 14:56 WIB

Berita Kehilangan STNK Motor Honda Beat Sporty Nopol D 6610 UEP
Trending di Manasuka