CIMAHI, (CAMEON) – Aliansi Mahasiswa Cimahi dan Forum BEM Kota Cimahi membantah aksi unjuk rasa yang digelar pada Rabu (14/12/2016) berbau tunggangan politik dari seseorang.
Menurut Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Aditia Laksana, aksi yang digelar di DPRD Kota Cimahi, Pemkot Cimahi dan KPU Kota murni atas dasar keprihatinan terhadap kasus korupsi yang terjadi di Cimahi.
“Kami tidak mau nanti ada pandangan dari masyarakat bahwa ini ditunggai calon lain. Ini murni untuk menuntut bahwa Cimahi harus bersih dari korupsi,” tegas dia usai menggelar aksi di DPRD Kota Cimahi, jln. Djulaeha Kartasasmita, Rabu (14/12/2016).
Seperti diketahui, baru-baru ini, Wali Kota Cimahi Cimahi Non Aktif dan Calon Wali Kota periode 2017-2022, Atty Suharti ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat diduga menerima suap terkait izin pembangunan tahap II Pasar Atas Cimahi.
Untuk itu, Ia menegaskan, aksi ini tidak ada sangkut pautnya dengan lawan politik Atty di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cimahi 2017.
“ini adalah reaksi dari kami atas keprihatinan mendengar kemarin Wali Kota (Atty) kita sendiri tersandung kasus korupsi,” kata Aditia.
Dalam aksi yang diikuti sekitar 100 mahasiswa tersebut, mereka membawa tiga tuntutan yang disuarakan kepada tiga lembaga di Cimahi, yakni DPRD Kota Cimahi, Pemkot Cimahi serta KPU Kota Cimahi.
Tiga tuntutan tersebut ialah Kota Cimahi bersih dari segala bentuk tindak korupsi dalam instansi manapun, ungkap serta usut kasus proyek pembangunan Pasar Atas tahap II hingga tuntas dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersifat netral dan objektif. (Rizki)