KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ditengah Pandemi Covid-19 Akademik Persib Galunggung terus membina dan menjaring generasi muda sebagai atlit sepak bola yang handal dan profesional.
Tak heran jika Akademi Persib terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu wadah pembinaan pemain usia muda yang terbilang cukup menyita perhatian.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Akademik Persib Galunggung, Ade Heriyanto, saat ditemui media di Lapangan Sepak Bola Mini Soocer Kampung Saguling Kecamatan Kawalu, Jumat (15/1/2021).
“Untuk menjaring atlit profesional selain memberikan pembinaan juga kita sering mengikuti festival Akademik,” ujarnya.
Ade berharap, penjaringan atlit ini bisa memotivasi anak untuk menjadi pemain profesional.
“Cita-cita saya ingin orang Tasik menjadi pemain Persib dan dilanjutkan ke Timnas sehingga menjadi kebanggaan orangtua dan kita semua. Untuk kelahiran 2005 ada 6 orang. Kelahiran 2007 sebanyak 6 orang sudah di panggil dan latihan di Persib,” harapnya.
Ade menjelaskan, pembinaan di akademi Persib ini tidak sebatas teknik bermain sepakbola, melainkan juga membangun karakter dan attitude anak dalam bermain sepakbola.
Sementara itu, Direktur Akademi Persib, Yoyo S. Adiredja mengatakan, Persib Galunggung Tasikmalaya merupakan bagian dari ruh Persib Bandung. Seiring dengan perkembangannya akademik Persib saat ini di Jawa Barat sudah ada 13 cabang termasuk Kota Tasikmalaya.
“Kita terus keliling sharing dengan tujuan agar anak-anak mendapatkan ilmu dari para pemain profesional seperti Henhen,” ungkapnya.
Sampai saat ini benih-benih atlit sudah banyak bermunculan, seperti Yola, Febri, Indra Mustafa, Tatang dan lainnya yang sudah masuk ke tingkat senior.
Hasil diklat di akademik tim elit yang masuk ke timnas sudah terbukti, salah satunya dari Tasik sudah ada Dimas.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu jebolan diklat, Henhen Herdiana memberikan pesan 4 kata kunci kesuksesan kepada para tim akademik Persib Galunggung.
“Agar orangtua kita bangga dengan prestasi yang di raih 4 kata kunci utamanya adalah disiplin, belajar, berjuang dan berkorban untuk masa depan,” urainya.
4 kunci itu bisa di pegang dan di terapkan untuk meraih kesuksesan dalam olahraga main sepakbola yang profesional.
Sementara itu dukungan dari para orangtua terhadap para anak didik di ungkapkan, Eko, berharap anaknya kelak menjadi atlet profesional.
“Akademik Persib Galunggung selain menjadi penyalur hoby, harapanya, anak bisa menjadi atlit sepakbola profesional. Tentunya kami selaku orang tua hanya bisa mendukung dan membimbing, Ketimbang main gak jelas,” pungkasnya. (Edi Mulyana)