Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Bandung Barat · 3 Mar 2017 20:31 WIB ·

Aher Harap Nilai Ekspor Impor Bisa Terus Meningkat


					Aher Harap Nilai Ekspor Impor Bisa Terus Meningkat Perbesar

BANDUNG, (CAMEON) — Gubernur Ahmad Heryawan bersyukur dengan meningkatnya laju ekonomi di Jawa Barat. Pada periode Desember 2016 hingga Januari 2017, nilai ekspor Jawa Barat meningkat.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar) baru saja merilis data bahwa nilai ekspor Jawa Barat mencapai USD 2,30 milyar di bulan Januari 2017. Angka tersebut naik dibandingkan Desember 2016 sebesar USD 2,29 milyar.

Volume ekspor Jawa Barat Januari 2017 sebesar 0,67 juta Ton atau naik 15,50 % dibanding Desember 2016 sebesar 0,58 juta Ton. Kenaikan utama terjadi pada volume ekspor migas sebesar 199,89% dan volume ekspor non migas naik 4,38%.

Secara keseluruhan, kenaikan terjadi pada ekspor migas yang mencapai USD 35,08 juta atau naik sebesar 199,87% dibanding Desember 2016 sebesar USD 11,70 juta. Sementara ekspor non migas turun 0,96% dari yang bulan sebelumnya sebesar USD 2,28 milyar menjadi USD 2,26 milyar di bulan Januari 2017.

Pada rentang Januari 2016 terhadap Januari 2017, nilai ekspor non migas mencapai titik terendah pada Juli 2016 yakni senilai USD 1,52 milyar sedangkan ekspor tertinggi tercatat Juni 2016 sebesar USD 2,43 milyar. Sementara nilai ekspor migas terendah terjadi pada November 2016 sebesar USD 10,53 juta dan tertinggi pada Maret 2016 sebesar USD 72,47 juta.

Selain itu, pangsa pasar terbesar ekspor non migas Jawa Barat adalah Amerika Serikat dengan nilai USD 440,19 juta disusul oleh Jepang senilai USD 230,95 juta, dan Thailand dengan USD 172,89 juta. Ketiga negara tersebut pun memiliki peran sebesar 37,33 % terhadap nilai ekspor di Jawa Barat.

”Kami bersyukur bahwa tren bagus sektor ekonomi ini terus terjadi di Jawa Barat. Apalagi ekspor ini menunjukkan tingkat kepercayaan global pada produk migas dan non migas yang diproduksi di Jawa Barat,” ungkap pria yang akrab disapa Aher.

Menurut dia, dengan situasi tersebut, momentum kenaikan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) tertinggi se-nasional tahun lalu. Sehingga, keadaan harys terus dijaga dengan performa baik, khususnya dalam pertumbuhan volume dan nilai ekspor pada awal tahun ini.

”Kami akan terus lakukan upaya-upaya guna mempertahankan, bahkan menumbuhkan sisi ekspor Jawa Barat tersebut. Semoga performansi gemilang ini bisa terus terjadi dalam beberapa bulan ke depan,” ungkapnya.

Aher optimistis, sekira Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka dan Pelabuhan Petimban di Subang sudah rampung, maka daya saing untuk aktivitas ekspor akan makin kuat karena bisa efektif menurunkan bea logistik.

”Harapannya tahun 2018 nanti, ekspor impor tak tergantung lagi bandara di daerah lain. Dari sisi lokasi, Kertajati dekat dengan sentra eksportir di Jawa Barat,” pungkasnya. (Putri)

Artikel ini telah dibaca 148 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Optimalisasi Karyawan: Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Kinerja

12 Juli 2023 - 07:44 WIB

Optimalisasi Karyawan: Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Kinerja

IKM Jabar Gelar Eksebisi Lomba Mancing Dalam Rangka Meriahkan FORNAS VII

29 Juni 2023 - 13:15 WIB

Pemkab KBB Lepas 392 Jemaah Haji Kloter Pertama

26 Mei 2023 - 19:03 WIB

Geliat Ekonomi Bandung Barat Bangkit Seusai Dilanda Pandemi

22 Mei 2023 - 19:53 WIB

Unik! Peringati Hardiknas dan Harkitnas, Hengky Kenakan Pakaian Adat

22 Mei 2023 - 17:08 WIB

Hengky Pastikan Semua Sekolah di Pelosok Menjadi Prioritas

19 Mei 2023 - 16:58 WIB

Trending di Bandung Barat