Kolom

Memaknai Luas Daerah Bandung Barat

493
×

Memaknai Luas Daerah Bandung Barat

Sebarkan artikel ini
Memaknai Luas Daerah Bandung Barat

lutfias-muwahidLuas wilayah kabupaten Bandung Barat itu begitu luas jika dibanding dengan Kota Cimahi dan Kota Bandung. Bahkan, Bandung Barat memiliki dua buah, di antaranya Waduk Saguling dan Waduk Cirata yang menjadi sumber listrik terbesar di Jawa Barat.

Begitu juga dengan potensi alam Bandung Barat yang begitu kaya. Seperti Curug Malela yang digadang menjadi niagamini seperti di Amazon. Khususnya Curug Malela, curug tersebut membuat semua orang penasaran dan ingin pergi ke sana.

Tapi sangat disayangkan akses menuju curug malela sangat jelek. Jalan utama untuk menuju Curug Malela sangat tidak bagus untuk dilalui oleh kendaraan. Masih banyak batu-batu besar yang berserakan.

memaknai-luas-daerah-bandung-barat2Akses jalan akan semakin sulit ketika musim hujan tiba. Jalanan pun menjadi penuh lumpur dan sulit dilewati. Seandainya akses menuju Curug Malela ini bisa diperbaiki, bukan hal yang mustahil bakal menjadi salah satu tempat wisata ternama di Jawa Barat. Bahkan, lebih jauhnya di Indonesia.

Kalau sudah seperti itu bakal lebih banyak pemasukan untuk kas pemerintah. Serta bakal mengangkat popularitas Bandung Barat ini. Untuk akses jalan di daerah selatan memang masih banyak yang harus diperbaiki.

Selain itu, di Bandung Barat ada banyak perkebunan teh yang begitu terhampar luas. Tapi di balik kekayaan alam itu semua tidak ada timbal balik sedikit pun. Bandung Barat belum bisa memanfaatkan itu semua. Kekayaan alam tersebut seolah tidak diberdayakan. Pada akhirnya masih menjadi salah satu kabupaten tertinggal di Jawa Barat.

Untuk perkebunan teh juga sangat banyak terhampar di daerah selatan. Khususnya dari Gununghalu dan Rongga. Namun, akses menuju perkebunan tersebut memang kurang baik. Akhirnya menjadi penghambat dalam segi pemasaran, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menuju perkebunan tersebut dikarenakan jalanan yang rusak.

Seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan kekayaan alam tersebut untuk menopang perekonomian di Bandung Barat. Pemerintah harus bisa memaksimalkan keunggulan yang ada. Jangan sampai kita didahului oleh investor asing.

memaknai-luas-daerah-bandung-barat3Pada akhirnya kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Kita tidak bisa menikmati kekayaan alam yang ada di daerah sendiri. Ini semua khususnya di daerah selatan Bandung Barat yang sampai hari ini kurang tersentuh dan kurang bisa di serap manfaatnya.

Padahal daerah selatan sudah jelas potensinya. Daerah selatan hanya di eksploitasi dan di butuhkan saat momen-momen politik saja. Diakui atau tidak Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah selatan pun cukup banyak. Tapi setelah itu, daerah selatan seolah dilupakan.

Saya rasa ketika pemerintah bisa memanfaatkan potensi yang ada, Bandung Barat bisa menjadi salah satu Kabupaten yang diperhitungkan. Lebih jauh, bisa menjadi kabupaten yang makmur akan sumber pangan.

Perlu diketahui juga bahwa ada lima desa tertinggal di Bandung Barat. Yakni, Desa Cintaasih di Kecamatan Cipongkor, Desa Karya Mukti Kecamatan Cilillin, Desa Sarimukti dan Cirawa di Kecamatan Cipatat, serta Desa Margaluyu Kecamatan Cipendeuy.

Dari data tersebut, dua dari lima desa tertinggal ada di daerah selatan. Walaupun begitu, tetap saja Kecamatan Gununghalu dan Rongga pun belum bisa disebut desa berkembang.

Karena salah satu desa bisa disebut desa berkembang harus meliputi:
1. Pengembangan ekonomi lokal
2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pembangunan sarana dan prasarana
4. Pengembangan kelembagaan

Hal ini pun harus menjadi pertimbangan pemerintah harus bisa seimbang untuk mengontrol perkembangan tiap daerahnya. Bukan hanya Kecamatan Lembang saja yang hari ini menjadi desa mandiri. Secara fisik, sumber daya alam, sarana prasana sudah memadai.

Sudah saatnya Pemerintah harus bisa mementingkan kepentingan masyarakat terlebih dahulu. Bukan hanya kepentingan pribadi yang selalu diutamakan. Bukan para penguasa saja yang bisa merasakan kekayaan alam Bandung Barat, melainkan masyarakat pun semuanya harus bisa merasakan. Kita tidak ingin orang kaya semakin kaya orang miskin semakin miskin .

Penulis: Lutfias Muwahid, biasa dipanggil Lutfias. ( Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Bandung. Aktif menjadi Ketua DPC Kembara Kota Bandung )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *