PANGANDARAN (CM) – Pengrajin bata merah di Pangandaran pada musim penghujan merupakan sebuah tantangan berat, pasalnya dimusim ini pengrajin kesusahan mengolah bahan baku bata merah untuk menjadi bata merah yang siap jual.
Sedangkan pekerjaan pengrajin bata merah adalah pekerjaan utama yang dilakukan sehari-hari untuk mengais rezeki dalam mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.
Seperti halnya yang disampaikan Wawan, seorang pengrajin bata merah saat di wawancarai cakrawalamedia di wilayah Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Senin, (14/12/20).
“Musim hujan seperti sekarang ini, kita sebagai pengrajin bata merah susah untuk mengolah bahan baku nya,” ucap wawan sambil mengeluh.
Dia mengungkapkan, biasanya kalau sedang cuaca panas untuk mengolah bata merah sangatlah mudah karena ketika dijemur hasil citakan bata merah cepat kering dan mengeras.
“Tapi karena sekarang ini cuaca hujan terus, hasil citakan bata merah lama untuk bisa kering sedangkan permintaan konsumen melesat lumayan banyak, makanya harga bata merah hasil produksi kita naik 450 rupiah sampai 500 rupiah,” paparnya
“Kalau dihitung harian pasti tidak mencapai honor standar lah, dan itupun masih kehitung murah karena kalau mengolah bahan bakunya lumayan lama,” pungkasnya.
Sementara itu ditempat yang berbeda, Sarmin selaku bakul bata merah mengatakan mencari bata merah untuk melayani konsumen lumayan susah kang karena sekarang ini musim penghujan.
“Hari – hari biasa, bata merah yang ditampung saya di jual ke konsumen 550 rupiah sampai 600, tapi karena sekarang susah untuk mencari bata merah, dan kalau adapun harganya lumayan tinggi,” ungkapnya
Makanya untuk musim sekarang – sekarang ini saya jual dengan harga 600 rupiah sampai 650 rupiah, itupun susah untuk mencari dan menyiapkan barangnya. (Padna)
