KOTA TASIKMALAY (CM) – Jelang perhelatan pesta demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya. H. Iwan Saputra resmi diusung Partai Golongan Karya (Golkar) untuk maju di Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya Periode 2020-2025 mendatang.
Hal itu dikatakan Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya, Taofik Rahman. Menurutnya, ada dua poin yang diamanatkan kepada H. Iwan yang telah mendapatkan tiket untuk Cabup. Hari ini akan mengembalikan formulir di KPU.
“Kami percaya terhadap H. Iwan. Sebetulnya beliau bukan siapa-siapa lagi di Partai Golkar. Beliau adalah kader Golkar, pastinya kami percaya Kabupaten Tasik dan Golkar ditangan beliau akan lebih maju,” ujar ia.
“Saya pastikan A Iwan tidak akan seperti istilah kacang lupa kulitnya. Saya sepenuhnya akan menitipkan Partai Golkar baik dari internal maupun eksternal akan maju, dapat dipastikan ke depan Kabupaten Tasikmalaya akan lebih maju,” jelas Taofik kepada media di Kediaman H. Iwan Saputra, di Jalan Laswi, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya pada Rabu (29/01/2020).
Ia menyebut, elektabilitas H. Iwan sebagiannya telah dipantau di medsos secara kapabilitas sudah tidak diragukan lagi. Artinya elektabilitasnya tidak akan berkurang sampai tiba saatnya nanti.
Sementara itu, H. Iwan Saputra menegaskan amanah tersebut merupakan kepercayaan dan titipan dari Partai Golkar dan sudah dikomunikasikan dengan Dedi Mulyadi yang harus selalu dipegang teguh. “Tekad utama kami dalam menjalankan tugas untuk maju di pilkada 2020 ini yang paling utama adalah niat lurus untuk menjalankan amanah partai. Terutama titipan dari para kiyai,” jelasnya.
Apalagi, lanjut Iwan, secara informal sudah dititipkan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Erlaga Hartato yang memperipersilahkan untuk maju mengikuti pilkada. “Pastinya secara informal saya juga akan melakukan komunikasi dengan para pengurus partai Golkar di Kabupaten Tasik, Jabar dan Pusat,” katanya.
Ia menuturkan, ada 3 partai yang sudah siap untuk bergabung dengan pihaknya. Selain Golkar yang telah mendukung juga PKB, dan Partai Demokrat. “Tetapi sebelumnya mohon maaf bukan maksud kami untuk mendahului. Kalau soal pendamping nanti, itu urusan partai koalisi,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
